kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada! Malware di HP Android ini beroperasi tanpa pengguna tahu dan ancam privasi


Kamis, 11 November 2021 / 19:50 WIB
Waspada! Malware di HP Android ini beroperasi tanpa pengguna tahu dan ancam privasi


Penulis: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Mengancam privasi, malware di HP Android ini berjalan tanpa sepengetahuan pengguna. Punya nama PhoneSpy, malware ini tersebar lewat 23 aplikasi Android yang kabarnya telah menginfeksi ribuan perangkat.

Lagi-lagi malware kembali mengancam pengguna HP Android. Kali ini, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan, Zimperium melaporkan temuannya mengenai malware bernama PhoneSpy.

Mengutip dari PCMag, Zimperium mengungkapkan, malware yang menyerang pengguna Android ini didesain supaya bisa berjalan di background tanpa diketahui. 

Malware tersebut berjalan secara diam-diam, sambil memata-matai korbannya tanpa menimbulkan kecurigaan.

Menurut Zimperium, pelaku yang bertanggungjawab atas malware PhoneSpy telah mengumpulkan sejumlah besar informasi, baik pengguna pribadi maupun perusahaan.

Baca Juga: PUBG: New State rilis hari ini! Berikut perkiraan ukuran file download (Android, iOS)

PhoneSpy memiliki kontrol yang luas atas perangkat yang terinfeksi. Zimperium mengungkapkan, malware tersebut dapat mencuri log panggilan, pesan teks (SMS), foto, dan data lainnya.

Termasuk, merekam audio, merekam video, dan mengambil gambar serta mengirim teks atau mengutak-atik panggilan telepon.

Ilustrasi keamanan android

Malware tersebut juga bisa menyembunyikan ikon aplikasi yang digunakan untuk menginfeksi perangkat korban. Dengan demikian, korban akan kesulitan mendeteksi aplikasi yang telah disisipi malware itu.

"Mirip dengan spyware mobile lainnya yang telah Anda lihat, data yang dicuri dari perangkat ini dapat digunakan untuk pemerasan dan spionase pribadi dan perusahaan," ujar Zimperium.

"Para aktor jahat kemudian bisa membuat catatan tentang korban, mengunduh materi yang dicuri, dan mengumpulkan intelijen untuk praktik jahatn lainnya", tambah Zimperium.

Zimperium mengatakan, 23 aplikasi berbahaya yang terkait dengan spyware belum ditemukan di Play Store atau toko aplikasi pihak ketiga lainnya.

Kemungkinan aplikasi yang telah disisipi malware tersebut didistribusikan melalui pengalihan lalu lintas web atau rekayasa sosial.

Zimperium masih belum mengetahui, apakah malware PhoneSpy ini menargetkan orang, organisasi atau industri tertentu. Hanya, mereka mengungkapkan, informasi yang dicuri bisa digunakan untuk memeras korban atau memfasilitasi upaya phising.

Dari 23 aplikasi yang disisipi malware, di antaranya berbahasa Korea. Mulai dari aplikasi edit foto, video, galeri, dan masih banyak lagi. 

Selanjutnya: Tinggalkan versi Beta, fitur WhatsApp multi-device segera meluncur update berikutnya




TERBARU

[X]
×