kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

WHO peringatkan potensi kekurangan alat medis di seluruh dunia untuk lawan corona


Rabu, 04 Maret 2020 / 15:05 WIB
WHO peringatkan potensi kekurangan alat medis di seluruh dunia untuk lawan corona
ILUSTRASI. Ilustrasi virus corona di Pakistan. WHO memperingatkan potensi kekurangan alat medis di seluruh dunia untuk perangi corona. REUTERS/Naseer Ahmed


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan potensi kekurangan pasokan peralatan pelindung medis untuk memerangi virus corona secara global. Selain itu, potensi kenaikan harga produk pun amat terbuka lebar.

Dilansir dari Reuters, penyebaran virus corona makin menggila dengan kini sudah mencapai 80 negara. Mulai dari Korea Selatan, hingga ke Amerika Serikat.

Baca Juga: China akan gunakan obat radang sendi Roche untuk pasien virus corona yang parah

Namun, ketersediaan alat medis menjadi perhatian WHO seiring makin meningkatnya jumlah kasus baru maupun korban meninggal karena virus corona.

Di Iran, dokter dan perawat kekurangan persediaan medis. Di negara ini sudah ada 77 orang telah meninggal, yang menjadi salah satu jumlah korban meninggal tertinggi di luar China. 

Korban tewas di Italia, negara yang paling terpukul di Eropa, juga melonjak menjadi 79 pada hari Selasa waktu setempat dan pejabat Italia sedang mempertimbangkan untuk memperluas area di bawah karantina. 

Prancis melaporkan kematian virus korona keempatnya, sementara Indonesia, Ukraina, Argentina dan Chili melaporkan kasus virus corona pertama di negara masing-masing.

Baca Juga: China akan gunakan obat radang sendi Roche untuk pasien virus corona yang parah

Sekitar 3,4% dari kasus COVID-19 yang dikonfirmasi telah meninggal.

"Ringkasnya, COVID-19 menyebar kurang efisien daripada flu, penularannya tampaknya tidak didorong oleh orang yang tidak sakit, itu menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada flu, belum ada vaksin atau terapi," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×