kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO sebut pandemi di Timur Tengah & Afrika Utara bakal memburuk selama Ramadan


Minggu, 18 April 2021 / 13:45 WIB
WHO sebut pandemi di Timur Tengah & Afrika Utara bakal memburuk selama Ramadan


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KAIRO. Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyampaikan kekhawatirannya terkait lonjakan kasus Covid-19 yang bisa saja terjadi selama bulan Ramadan, terutama di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Kepala WHO untuk Kawasan Mediterania Timur Ahmed Al-Mandhari pada Rabu (14/4) mengungkapkan keprihatinan tersebut, mengingat banyaknya tradisi berkumpul bagi umat Islam selama Ramadan.

Al-Mandhari mengatakan, kasus infeksi Covid-19 yang terdeteksi di wilayah tersebut melonjak 22% minggu lalu, sementara kematian naik hingga 17%.

"Kami sangat khawatir, situasi ini bisa memburuk selama Ramadan jika orang tidak mengikuti dan mematuhi aturan pembatasan sosial yang selama ini terbukti berhasil," ungkap Al-Mandhari, seperti dikutip Arab News.

Baca Juga: Penduduk Irak sambut Ramadhan di bawah ancaman krisis pangan

Bulan Ramadan dimulai di sebagian besar negara Muslim pada Selasa (13/4). Di banyak negara, Ramadan melahirkan sejumlah tradisi berkumpul dengan keluarga untuk berbuka puasa.

Ibadah Tarawih pada malam hari juga dipastikan akan menimbulkan kerumunan massa, meski protokol kesehatan telah diterapkan dengan baik.

Tahun ini jadi Ramadan kedua di tengah masa pandemi, di mana banyak aktivitas dibatasi. Banyak kebiasaan kini mulai berubah menyesuaikan dengan situasi.

"Tindakan yang perlu dijaga untuk membantu mengatasi pandemi sejalan dengan prinsip dasar Islam: jaga kesehatan fisik Anda dan jangan menyakiti orang lain," lanjut Al-Mandhari.

Baca Juga: Protokol ketat, jemaah melakukan sholat Tarawih pertama di dua masjid suci Arab Saudi

Senada dengan Al-Mandhari, Dalia Samhouri, Kepala Regional Kesiapsiagaan Darurat WHO, menyatakan, WHO berharap semua negara saat ini melakukan penilaian lebih dalam terkait risiko penyebaran infeksi selama Ramadan.

Sejumlah protokol di masjid selama Ramadan diharapkan semakin diperhatikan, seperti menjaga jarak fisik, ventilasi, dan desinfeksi rutin. Bukan cuma itu, Samhouri menyarankan orang yang merasa sakit untuk tetap tinggal di rumah, bersama orangtua dan penderita penyakit kronis.

"Meskipun kemajuan telah dicapai dengan vaksinasi di seluruh dunia, masih ada ketimpagan yang mengkhawatirkan dalam distribusi vaksin," ungkapnya.

Selanjutnya: Masuki Ramadhan, Yaman berjuang hadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam 100 tahun




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×