kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

WTO Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Perdagangan Global 2026 Jadi 0,5% Dampak Tarif Trump


Selasa, 07 Oktober 2025 / 20:40 WIB
WTO Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Perdagangan Global 2026 Jadi 0,5% Dampak Tarif Trump
ILUSTRASI. WTO pada Selasa (7/10) memangkas tajam proyeksi pertumbuhan volume perdagangan barang global untuk tahun 2026 menjadi hanya 0,5%. ANTARA FOTO/Andri Saputra/Spt.


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) pada Selasa (7/10) memangkas tajam proyeksi pertumbuhan volume perdagangan barang global untuk tahun 2026 menjadi hanya 0,5%, jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 1,8% yang diumumkan pada Agustus lalu.

Pemangkasan ini disebabkan oleh dampak tertunda dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, yang dinilai akan mulai terasa signifikan tahun depan.

Kekhawatiran WTO terhadap Prospek Perdagangan Dunia

Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, menyampaikan kekhawatirannya terhadap prospek perdagangan global yang semakin suram.

“Prospek tahun depan tampak lebih suram... Saya sangat khawatir,” ujar Okonjo-Iweala dalam konferensi pers di Jenewa.

Baca Juga: Catatan Pelaku Industri Soal Putusan WTO Menangkan RI di Sengketa Stainless Steel

Meski demikian, ia menegaskan bahwa sistem perdagangan dunia masih menunjukkan ketahanan. Menurutnya, mekanisme perdagangan multilateral berbasis aturan (rules-based system) tetap menjadi penopang stabilitas di tengah gejolak kebijakan proteksionis global.

Proyeksi 2025 Justru Ditingkatkan

Menariknya, WTO justru menaikkan proyeksi perdagangan global untuk 2025 menjadi 2,4%, naik dari perkiraan sebelumnya 0,9%.
Kenaikan ini didorong oleh dua faktor utama:

  1. Lonjakan impor ke Amerika Serikat menjelang kenaikan tarif (front-loading imports).

  2. Peningkatan perdagangan barang terkait kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat.

Dampak Kebijakan Tarif Trump

Sejak kembali menjabat pada Januari 2025, Presiden Donald Trump telah mengejutkan pasar keuangan global dengan serangkaian kebijakan tarif baru yang memicu ketidakpastian ekonomi internasional.

Pada 7 Agustus 2025, Trump menaikkan tarif impor dari puluhan negara, termasuk mitra dagang besar seperti Swiss, Brasil, dan India, yang kini tengah berupaya menegosiasikan kesepakatan baru.

Baca Juga: WTO Menangkan Indonesia, Jalan Ekspor Baja Nirkarat ke Eropa Terbuka Kembali

Sementara itu, Uni Eropa (UE) berhasil mencapai kesepakatan dengan AS untuk menetapkan tarif 15% pada sebagian besar impor.

Perlambatan Perdagangan Dunia

Secara keseluruhan, volume perdagangan barang dunia diperkirakan akan melambat dari 2,8% pada 2024 menjadi 2,4% pada 2025, dan turun lebih lanjut menjadi 0,5% pada 2026.

Perlambatan ini menandakan semakin beratnya tekanan yang dihadapi ekonomi global akibat kebijakan proteksionisme, ketegangan geopolitik, serta penyesuaian rantai pasok yang belum sepenuhnya pulih pascapandemi.

Selanjutnya: Strategi TikTok Bidik Pertumbuhan UMKM Kuliner Melalui Food Fest 2025

Menarik Dibaca: Rekomendasi Cushion Flawless dari Studio Tropik




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×