Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Mayoritas mata uang emerging market melemah pada transaksi perdagangan hari ini (24/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.48 waktu Hong Kong, won melemah 0,1% menjadi 1.135,82 per dollar AS. Sebelumnya, dalam dua hari terakhir, pelemahan won mencapai 1%.
Sementara itu, dollar Taiwan melemah 0,3% menjadi 31,70 per dollar AS dan ringgit melemah 0,1% menjadi 4,1890.
Pelemahan mata uang emerging terjadi seiring spekulasi bahwa pemerintah China akan terus membiarkan mata uang yuan melemah. Sepanjang pekan lalu, yuan memang sudah melemah cukup dalam.
Pagi tadi, nilai tukar yuan di pasar offshore menuju posisi rekor terendah pada awal pekan ini (24/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.01 waktu Hong Kong, nilai tukar yuan melemah 0,08% menjadi 6,7758 per dollar AS, mendekati rekor terendahnya 6,7850 yang tercipta pada 1 September 2010.
Di Shanghai, mata uang Negeri Panda ini ditutup di posisi 6,7655 pada Jumat (21/10) lalu. Ini merupakan level terlemah dalam enam tahun terakhir.
"Mata uang Asia diperdagangkan dengan hati-hati pada pekan lalu. Dan hari ini, ada banyak kepentingan dalam memperbaiki posisi yuan. Pelemahan yuan tak lebih dari refleksi penguatan dollar. Kecemasan market berangsur-angsur mulai hilang," papar Moh Siong, foreign exchange strategist Bank of Singapore Ltd kepada Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
