Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Bank sentral China kembali memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah pada hari Rabu (15/4) ke level terendah dalam sejarah. Ini menjadi upaya pembuat kebijakan yang berusaha untuk mengurangi guncangan ekonomi akibat wabah virus corona yang sangat mengganggu aktivitas bisnis.
Mengutip Reuters, The People's Bank of China(PBOC) mengatakan, telah menurunkan pinjaman fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) satu tahun menjadi 2,95%. Posisi ini turun 20 bps dari level sebelumnya di 3,25%.
Ini juga menjadi level terendah sejak alat likuiditas tersebut diperkenalkan pada September 2014.
Baca Juga: Trump ancam stop beri dana, bagaimana nasib WHO?
Langkah ini diprediksi menjadi pembuka jalan bagi pengurangan serupa dengan suku bunga dasar pinjaman negara (LPR), yang akan diumumkan pada tanggal 20 April mendatang, untuk menurunkan biaya keuangan bagi perusahaan yang terkena pandemi virus corona.
Pemangkasan tersebut sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar, karena para ekonom percaya PBOC akan menjaga kurva hasil stabil dengan menurunkan tingkat MLF dengan margin yang sama dengan pemotongan ke tingkat repo reverse 7-hari pada akhir Maret.
Dan tingkat MLF yang lebih rendah harus memberi insentif kepada bank-bank komersial untuk mengurangi patokan pinjaman, karena biaya pinjaman jangka menengah sekarang berfungsi sebagai panduan untuk LPR.