kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank terbesar AS ajukan aplikasi kredit US$ 45,8 miliar untuk program bantuan darurat


Jumat, 01 Mei 2020 / 09:17 WIB
Bank terbesar AS ajukan aplikasi kredit US$ 45,8 miliar untuk program bantuan darurat
ILUSTRASI. Logo JPMorgan


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dua bank terbesar Amerika Serikat, JPMorgan Chase & Co dan Bank of America mengatakan bahwa mereka mengajukan hampir setengah juta aplikasi senilai hampir US$ 46 miliar kepada Small Bussiness Administrastion (SBA) lewat program perlindungan bagi bisnis kecil dan usaha kecil yang dirugikan akibat virus corona.

Mengutip Reuters, Jumat (1/5), bank mengatakan, hanya satu setengah hari setelah pemerintah menutup sementara program untuk bank besar untuk menciptakan akses yang adil bagi bank yang lebih kecil, sejauh ini kurang dari 30.000 aplikasi pinjaman dari kedua bank telah disetujui oleh SBA.

Keputusan SBA untuk hanya menerima aplikasi dari bank dengan aset kurang dari US$ 1 miliar dari pukul 4 sore hingga tengah malam pada Rabu membuat frustasi beberapa bank besar yang mengatakan mereka juga mengajukan aplikasi untuk usaha kecil dan tidak mengetahui status sebagian besar dari mereka.

Baca Juga: Bank besar di AS menolak ikut program pemerintah untuk selamatkan bisnis usaha kecil

Bank of America, yang mengajukan 250.000 aplikasi dengan total US$ 28 miliar mengatakan ukuran pinjaman rata-rata sekitar US$ 100.000 dan bahwa tiga perempat aplikasi berasal dari bisnis dengan kurang dari 10 karyawan.

JPMorgan yang mengajukan sekitar 220.000 aplikasi senilai US$ 17,8 miliar mengatakan, ukuran pinjaman rata-rata sekitar US$ 81.000. Seorang jur bicara bank mengatakan, sekitar setengah dari aplikasi diajukan oleh bisnis degan kurang dari lima pegawai.

Sekitar 40% dar aplikasi JPMorgan adalah kurang dari US$ 25.000, kata bank.

SBA tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Hingga pukul 5 malam pada Rabu, regulator mengatakan 5.300 pemberi pinjaman mencatat 960.000 peminjam dengan total pinjaman senilai US$ 90 miliar.

Bank-bank besar mengatakan mereka masih belum menemui kejelasan tentang status sebagian besar pengajuan massal sebanyak 5.000 pinjaman atau lebih yang mereka lakukan minggu ini sebagai akibat dari perubahan pada aturan pengiriman pada menit terakhir. SBA sedang memproses untuk mengurangi tekanan pada sistem, tetapi belum jelas apakah klaim pengajuan itu disetujui.

Dibuat sebagai bagian dari paket bantuan ekonomi kongres US$ 2,3 triliun, program SBA memungkinkan usaha kecil yang dirugikan oleh epidemi untuk mengajukan pinjaman yang dijamin dan dapat dimaafkan oleh pemerintah dengan bank-bank yang berpartisipasi.

Tetapi program ini dikelilingi oleh masalah teknologi dan dokumen dan menjadi subyek pengawasan ketat karena khawatir uang itu tidak sampai ke perusahaan yang paling layak.

Bank-bank besar telah dikritik oleh para pembuat kebijakan yang mengatakan mereka gagal mendapatkan dana untuk klien yang membutuhkan selama putaran pertama program.

Baca Juga: Cegah perluasan virus corona, perbankan di AS dorong nasabah gunakan produk digital

Selama putaran kedua pendanaan diumumkan pada hari Senin, Kongres mengumpulkan US$ 30 miliar dana untuk bank dengan aset kurang dari US$ 10 miliar dan kelompok peminjam masyarakat lainnya yang sebagian besar melayani bisnis milik minoritas, di tengah kekhawatiran bahwa bank-bank terbesar di negara itu akan menyedot dana.

Dengan begitu banyak permintaan terpendam, uang tunai habis hanya satu hari kemudian, memicu kekhawatiran bisnis yang dimiliki oleh orang-orang minoritas mungkin kehilangan pinjaman.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×