kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Benarkah vaksin corona buatan Sinovac kurang ampuh? Ini hasil penelitiannya


Sabtu, 26 Desember 2020 / 07:10 WIB
Benarkah vaksin corona buatan Sinovac kurang ampuh? Ini hasil penelitiannya
ILUSTRASI. Benarkah vaksin corona buatan Sinovac kurang ampuh? Ini hasil penelitiannya. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp.


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Ankara. Vaksin virus corona buatan perusahaan China, Sinovac Biotech diisukan memiliki efektivitas paling rendah dibandingkan lainnya. Namun, hasil uji menyebut efektivitas vaksin virus corona Sinovac Biotech sangat tinggi.

Vaksin virus corona yang dikembangkan oleh China, Sinovac Biotech, efektif 91,25 persen, menurut data sementara dari hasil uji coba tahap akhir di Turki. Hasil itu berpotensi jauh lebih baik dari pada yang dilaporkan dari uji coba vaksin terpisah di Brasil, seperti yang dilansir dari Inquirer pada Jumat (25/12/2020).

Para peneliti di Brasil, yang juga menjalankan uji coba terakhir fase III vaksin virus corona, mengatakan pada Rabu (23/12/2020) bahwa suntikan itu lebih dari 50 persen efektif. Namun, Brasil menahan hasil penuh atas permintaan perusahaan, menimbulkan pertanyaan tentang transparansi uji coba vaksin virus corona.

Peneliti Turki mengatakan pada Kamis (24/12/2020) bahwa tidak ada efek samping utama yang terlihat selama percobaan calon vaksin virus corona mereka. Selain dari satu orang yang memiliki reaksi alergi.

Uji coba vaksin virus coronadi Turki dimulai pada 14 September, dan para peneliti mengatakan ada 1.322 orang telah ambil bagian.

Baca juga: Aturan sudah terbit, berikut prioritas & jadwal vaksinasi vaksin corona

Sinovac adalah pembuat vaksin China pertama yang merilis rincian dari uji klinis tahap akhir terhadap calon vaksin virus corona. Vaksin virus corona buatan Sinovac Biotech disebut juga memiliki hasil positif seperti produk saingan yang dikembangkan oleh Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca, pada bulan lalu.

Para peneliti Turki berbicara bersama Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, bahwa 26 dari 29 orang yang terinfeksi selama uji coba diberi plasebo, menambahkan uji coba akan berlanjut hingga 40 orang menjadi terinfeksi.

“Kami sekarang yakin bahwa vaksin itu efektif dan aman (untuk digunakan) pada orang-orang Turki,” kata Koca. Ia menambahkan Ankara akan menggunakan data untuk melisensikan vaksin Sinovac Biotech.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×