Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - LONDON. Sejumlah data perekonomian Inggris dirilis positif, Jumat (29/6). Hal ini menghangatkan kembali harapan pelaku pasar terhadap rencana Bank Sentral Inggris (BoE) mengerek suku bunga acuan Agustus mendatang.
Perekonomian Inggris sepanjang kuartal-I 2018, hari ini, dirilis positif dengan mencatat pertumbuhan 0,2% quarter on quarter (qoq). Angka pertumbuhan ini lebih baik dari konsensus maupun capaian pertumbuhan kuartal sebelumnya yaitu 0,1% qoq.
Selain itu, data pengeluaran di sektor jasa, yang berkontribusi empat per lima dari perekonomian Inggris, juga dirilis tumbuh 0,3% yoy sepanjang April. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak November 2017.
Defisit neraca berjalan Inggris saat ini juga menyempit menjadi 17,72 miliar poundsterling atau sekitar US$ 23,33 miliar. Ini lebih baik dari ekspektasi para ekonom yang memperkirakan defisit masih akan bertahan di kisaran 18 miliar poundsterling dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Pasca data perekonomian dirilis, mata uang poundsterling mengalami penguatan terhadap dollar AS maupun euro. Tak hanya itu, probabilitas kenaikan suku bunga acuan BoE pada Agustus nanti juga naik dari sebelumnya 50% menjadi 60%.
"Hambatan untuk kenaikan suku bunga Agustus telah turun pasca rilisnya data ini," kata Ekonom Investec, Philip Shaw, seperti dikutip Reuters, Jumat (29/6). Philip menambahkan, ia melihat pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua akan lebih dinamis dan lebih baik.
Jika ekonomi Inggris tetap di jalur positif seperti ini, sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters mengharapkan BoE menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga yang diharapkan pada Agustus nanti bakal menjadi kenaikan kedua kalinya sejak krisis keuangan 2008.
