kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Demi jadi negara sejahtera, pertumbuhan ekonomi China harus 6%


Rabu, 27 November 2019 / 19:28 WIB
Demi jadi negara sejahtera, pertumbuhan ekonomi China harus 6%
ILUSTRASI. Orang berjalan di depan bendera raksasa China di pusat bisnis Chongqing, China, 13 September 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China harus mematok target pertumbuhan ekonomi sekitar 6% pada tahun depan dan menambah stimulus. Ini demi mewujudkan Tiongkok jadi negara "sejahtera".

Ekonomi China telah mendingin mendekati level terendah hampir 30 tahun terakhir, hanya tumbuh 6% pada kuartal tiga tahun ini, dan bisa tergelincir lebih dalam di kuartal keempat.

Meskipun, Yao Jingyuan, Penasihat Dewan Negara, kabinet China, mengatakan, untuk setahun penuh, pertumbuhan masih berada di jalur untuk memenuhi target pemerintah di kisaran 6%-6,5%.

Baca Juga: Kinerja pelaku industri China tertekan perang dagang

Tahun depan, akan menjadi sangat penting bagi Partai Komunis yang berkuasa untuk memenuhi tujuan lamanya: menggandakan produk domestik bruto dan pendapatan per kapita, untuk mengubah China menjadi negara "sejahtera".

"Pertumbuhan seharusnya sekitar 6%. Kita tidak bisa mencapai tujuan itu jika pertumbuhan lebih rendah," kata Yao kepada wartawan di Beijing, Rabu (27/11).

Penasihat Dewan Negara lainnya yang menolak disebutkan namanya juga menganjurkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6% untuk tahun depan.

Baca Juga: Trump: Kesepakatan dengan China semakin dekat, tapi AS juga mengawasi isu Hong Kong

Tapi, Yao bilang, Pemerintah China perlu meningkatkan stimulus untuk mencegah pertumbuhan tergelincir di bawah level itu. Sebab, itu bisa memperburuk lapangan kerja, pendapatan pemerintah, juga laba perusahaan.




TERBARU

[X]
×