Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Perusahaan operator sistem transmisi asal Belgia, Elia memutuskan untuk menggunakan hak pre-emptive untuk membeli 20% saham di operator jaringan energi tegangan tinggi 50 asal Jerman, 50Hertz seharga € 976,5 juta euro atau setara dengan US$ 1,2 miliar, mengalahkan tawaran yang datang dari perusahaan China, State Grid.
Mengutip Reuters, Jumat (23/3), pembelian, dari dana infrastruktur Australia, IFM Investors ini akan meningkatkan kepemilikan Elia di 50Hertz hingga 80%, memungkinkan Elia untuk sepenuhnya mengkonsolidasikan aset. Sementara, IFM akan tetap memegang 5% saham yang tersisa.
State Grid sebelumnya telah menaruh minat membeli saham 50Hertz sebanyak 20%. Namun, ketika kabar tersebut muncul bulan Desember 2017, kritik pun langsung menhujani 50Hertz. Banyak politisi Jerman yang khawatir jika China berupaya mengambil alih teknologi penting milik perusahaan dan negara lain, namun di sisi lain China kerap melindungi perusahaannya sendiri terhadap pengambilalihan asing.
“Kami menyambut baik keputusan oleh pemegang saham mayoritas kami, Elia, untuk menggunakan hak pra-emptivenya. Ini adalah sinyal kuat untuk membawa transisi energi ke depan di Jerman maupun di Eropa,” kata Chief Executive Officer (CEO) 50Hertz, Boris Schucht dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters.
