Reporter: Umi Kulsum | Editor: Tri Adi
Namun, jumlah aksi korporasi yang terhitung banyak itu bukan menyoal kuantitas. Mitchell ingin mencari perusahaan sains dan teknologi inovatif dalam bisnisnya untuk mendapatkan keuntungan dari Danaher Business System (DBS). Sebuah terobosan sistem yang digagas oleh kedua miliuner kakak beradik yakni Mitchel Rales dan Steven Rales.
Berbagai langkah dalam berbisnis selalu dipertimbangkan dari berbagai sisi oleh seorang Mitchell. Ia menganalisis posisi dan potensi pasar perusahaan, termasuk kekuatan merek dan peluang ekspansi yang lebih luas lagi sebagai potensi bisnis yang besar dari hasil akuisisi, merger maupun kerjasama.
Langkah strategis membuat harta jumbo milik Mitchell kian bertambah. Ia sukses masuk dalam daftar miliarder dunia. Forbes mencatat kekayaan Mitchell sebesar US$ 3,6 miliar per Februari 2018. Nominal tersebut menempatkan Mitchell duduk di peringkat ke 219, dari 400 orang terkaya di dunia versi Forbes.
Pasca-akuisisi besar, banyak langkah strategis lagi yang terus ditempuh oleh Mitchell. Setelah 30 tahun berjalan, nama Danaher Corporation sebagai salah satu konglomerasi manufaktur terbesar di AS semakin diperhitungan oleh para pebisnis. Mitchell bersama saudara kandungnya, Steven Rales, melakukan pemisahan usaha Danaher agar semakin berkembang pesat.
Danaher membelah menjadi dua perusahaan dengan bidang yang berbeda yakni Danaher Corporation dan Fortive Corporation. Beberapa segmen bisnis Danaher akan beralih ke Fortive. Alhasil strategi mengakuisisi banyak perusahaan membuat bisnis Danaher Corporation semakin menguat. Hal ini yang menjadi landasan Mitchell mengambil keputusan untuk membagi dua fokus bisnis.
Fortive berkantor di Washington, dan merupakan perusahaan manufaktur dengan penghasilan sebesar US$ 6,2 miliar di tahun 2016, serta mempekerjakan lebih dari 24.000 karyawan. n (Bersambung)
