Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ahli keamanan di Alphabet Inc Google mengirimkan 1.755 peringatan pada bulan April kepada pengguna yang akunnya menjadi sasaran para penyerang yang didukung pemerintah, menyusul kebangkitan kembali dalam upaya peretasan dan phishing terkait wabah coronavirus.
Dikutip Channel News Asia dari Reuters, Google mengatakan pada hari Rabu bahwa Threat Analysis Group melihat aktivitas baru dari perusahaan peretasan, banyak berbasis di India, yang telah membuat akun Gmail yang menipu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: Karyawan Google bisa reimburse hingga Rp 14,7 juta saat bekerja dari rumah
Akun-akun ini sebagian besar menargetkan para pemimpin bisnis di perusahaan jasa keuangan, konsultasi dan kesehatan di berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Slovenia, Kanada, India, Bahrain, Siprus, dan Inggris, kata perusahaan itu dalam posting blog.
Google mengatakan pihaknya terus melihat serangan dari peretas pada profesional medis dan kesehatan, termasuk karyawan WHO. WHO dan organisasi lain, di pusat upaya global untuk mengatasi virus corona, telah mengalami pemboman digital berkelanjutan oleh peretas yang mencari informasi tentang wabah tersebut.
Baca Juga: Google to start reopening offices, targets 30% capacity in Sept
"Sejak Maret, kami telah menghapus lebih dari seribu saluran YouTube yang kami yakini sebagai bagian dari kampanye besar dan berperilaku terkoordinasi," posting blog menambahkan.