kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kim Jong Un dikabarkan melakukan kunjungan kejutan dengan kereta ke China


Selasa, 27 Maret 2018 / 10:04 WIB
Kim Jong Un dikabarkan melakukan kunjungan kejutan dengan kereta ke China
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiga orang sumber Bloomberg membocorkan, Kim Jong Un melakukan kunjungan kejutan ke Beijing pada perjalanan pertamanya ke luar Korea Utara sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2011.

Sayangnya, tidak ada penjelasan lebih rinci mengenai perjalanannya, termasuk berapa lama Kim akan tinggal dan siapa yang akan dia temui. Para sumber tersebut meminta nama mereka dirahasiakan karena kepekaan informasi.

Spekulasi tentang kemungkinan kunjungan oleh pejabat tinggi Korea Utara beredar di sekitar ibukota China pada Senin (26/3), setelah Kyodo News Jepang melaporkan bahwa sebuah kereta khusus mungkin telah membawa Kim melalui kota perbatasan timur laut Dandong. Nippon TV menunjukkan rekaman kereta yang tiba pada Senin kemarin di Beijing yang terlihat mirip dengan yang digunakan oleh ayah Kim, Kim Jong Il, untuk mengunjungi negara itu sesaat sebelum kematiannya pada tahun 2011.

Melansir BBC, kendati berbagai kantor berita asing melaporkan kemungkinan pejabat tinggi Korea Utara tiba di Beijing, China, Senin (26/3), dengan menggunakan kereta, namun media pemerintah China tidak mewartakan laporan tersebut.

Pun demikian dengan media pemerintah China yang tidak melaporkan kedatangan kereta di Beijing, atau kunjungan Korea Utara ke Beijing.

Jika benar, kunjungan mendadak ini adalah yang terbaru dalam serangkaian drama kekuatan diplomatik di Asia saat Presiden AS Donald Trump berupaya untuk menurunkan defisit perdagangan AS dan terus berupaya untuk membuat Kim melepaskan senjata nuklirnya. Presiden China Xi Jinping telah mempersiapkan dirinya untuk melakukan perang dagang dengan Trump, bahkan setelah mendukung putaran progresif sanksi PBB terhadap rezim Kim.

AS tampaknya tidak memiliki informasi mengenai kunjungan Kim. Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Raj Shah mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa dia tidak bisa mengkonfirmasi laporan perjalanan dan tidak mengetahui apakah kunjungan tersebut memang benar terjadi.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS Julia Mason, menanggapi pertanyaan tentang laporan itu hanya dengan satu kalimat: "Kami akan mengarahkan Anda ke China."

“Apa yang akan saya katakan, adalah, posisi kita dengan Korea Utara saat ini jauh lebih baik daripada sebelumnya karena kampanye tekanan maksimum presiden dalam hubungannya dengan lusinan negara di seluruh dunia telah membawa Korea Utara ke meja perundingan,” kata Shah.

"Jika pertemuan ini terkonfirmasi, mungkin sebenarnya lebih produktif daripada foto antara Trump dan Kim dalam beberapa minggu terakhir. Korea Utara sering dianggap sebagai saudara junior yang tidak bersyukur, tetapi ketegangan baru-baru ini dan peningkatan kemampuan nuklir dan rudal berarti Tiongkok menganggap ini serius dan tidak ingin ketinggalan proses tersebut," kata Melissa Hanham, seorang peneliti di Pusat Studi Nonproliferasi James Martin, di Monterey, California.

Trump memutuskan pada awal bulan ini untuk menyetujui pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada pemimpin Korea Utara. Persetujuan itu diberikan setelah para pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa Kim bersedia membahas untuk menghentikan program senjata nuklirnya. Media resmi Korea Utara belum mengkonfirmasi pertemuan tingkat tinggi tersebut, dan rincian tentang kapan dan di mana hal itu akan terjadi.




TERBARU

[X]
×