Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - LONDON. Analisis data pendidikan QS Higher mengeluarkan data terbaru mengenai 30 kota dunia paling ramah untuk pendidikan tingkat universitas. Pada tahun ini kota London, Inggris didapuk menempati posisi pertama, menggantikan Montreal dan Paris yang duduk di peringkat paling atas pada analisis sebelumnya.
Latar belakang peringkat didasari pada faktor-faktor seperti jumlah universitas ternama di kota tersebut, jumlah lowongan pekerjaan, keragaman budaya dan kualitas hidup.
London dianggap memiliki cukup banyak institusi pendidikan yang berkelas dunia dibandingkan kota lain seperti Imperial College, University College London, London School of Economics dan King's College. Para mahasiswa juga memiliki akses luas untuk mengeksplorasi budaya dengan banyaknya museum, pertunjukan teater, museum dan restoran. Tempat ini juga dinilai cukup ramah bagi pencari kerja.
Ibukota Inggris ini meraih peringkat tinggi karena menjadi kota yang sangat internasional dengan tingkat toleransi dan keragaman latar belakang yang tinggi. Kondisi tersebut membuat mahasiswa luar negeri tidak merasa terisolasi.
Namun dalam analisis ini, London mendapat peringkat buruk pada satu elemen yakni keterjangkauan harga. Satu hal ini yakni biaya hidup yang tinggi yang membuat kota ini kurang ideal.
Apalagi untuk kantung mahasiswa, biaya hidup di London tergolong mahal. "Hasil analisis menunjukkan London tetap menjadi tempat yang baik untuk belajar meskipun biaya hidup di kota ini mahal," ujar Ben Sowter, Direktur Riset QS Higher seperti dikutip BBC.
Tokyo menempati posisi kedua dengan mendapatkan skor tinggi pada tingkat "hal yang diinginkan". Ini mengukur faktor-faktor seperti tingkat keamanan, polusi dan kualitas hidup. Toronto mendapat nilai tertinggi untuk elemen ini mengalahkan Tokyo dan Amsterdam.
Kemudian Melbourne menjadi kota ketiga dalam daftar ini. Kota lainnya di Australia yakni Sidney berada di peringkat kesembilan. Dalam daftar 10 kota teratas, tidak ada kota-kota Amerika Serikat. Sementara kota-kota di Jerman seperti Berlin dan Munich masuk sepuluh besar.
Paris yang selama beberapa tahun menempati posisi teratas, turun menempati peringkat kelima. Sementara dalam hal kota pelajar yang paling terjangkau, Budapest, Hongaria menempati peringkat teratas kemudian diikuti oleh Kuala Lumpur, Malaysia.
Sebuah studi awal tahun ini dari Institut Kebijakan Pendidikan Tinggi menyebut, mahasiswa internasional berkontribusi hingga £ 20 miliar per tahun untuk ekonomi Inggris. London saat ini memperoleh pendapatan sekitar £ 4,6 miliar dari pendapatan di sektor pendidikan.