kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Nissan batalkan penjualan unit baterai mobil listrik senilai US$ 1 miliar


Senin, 02 Juli 2018 / 15:50 WIB
Nissan batalkan penjualan unit baterai mobil listrik senilai US$ 1 miliar
ILUSTRASI. CEO NISSAN paparkan kinerja


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Nissan Motor membatalkan penjualan senilai US$ 1 miliar unit baterai mobil listriknya ke GSR Capital. Pembatalan ini tak pelak membuka pintu bagi para peminat lainnya yang tertarik pada komponen yang sangat penting bagi industri kendaraan listrik yang sedang booming.

Mengutip Reuters, Senin (2/7), produsen mobil terbesar kedua Jepang ini mengatakan batalnya penjualan ini karena GSR Capital tidak memiliki cukup dana. Sejatinya, Nissan telah cukup sabar terkat proses penjualan ini karena sejak diumumkan hampir setahun yang lalu, kesepakatan ini telah menghadapi beberapa penundaan.

Unit baterai mobil listrik memang tengah menjadi incaran. Pasalnya, adanya pengetatan peraturan emisi global membuat produsen mobil global berebut untuk mengembangkan dan memproduksi massal mobil listrik. Dus, perusahaan baterai dan pembuat suku cadang mobil juga berusaha untuk memperluas produksi baterai lithium ion, komponen kunci dari kendaraan ini.

Pada bulan Agustus, Nissan mengumumkan rencananya untuk menjual unitnya, yakni Automotive Energy Supply Corp, yang termasuk pabrik baterai di Amerika Serikat (AS), Inggris dan Jepang, untuk jumlah yang tidak diungkapkan. Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters pada waktu itu bahwa GSR telah setuju untuk membayar Nissan sebesar US$ 1 miliar.

Sejak itu, kesepakatan telah menghadapi serangkaian penundaan, termasuk pembicaraan yang berkepanjangan antara GSR Capital dan NEC Corp, yang memegang 42% saham GSR. Nissan telah memperpanjang tenggat waktu transaksi tiga kali dari tanggal penutupan awal Desember 2017.



TERBARU

[X]
×