kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,53   -6,82   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca bangkrut, KodakCoin harapan terakhir bagi bisnis Kodak


Kamis, 11 Januari 2018 / 08:26 WIB
Pasca bangkrut, KodakCoin harapan terakhir bagi bisnis Kodak
ILUSTRASI. Stan Kodak pada pameran CES


Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Apa yang Anda dapatkan saat Anda melintasi demam dunia kripto dan industri raksasa yang sudah bangkrut serta sangat membutuhkan kesempatan baru dalam hidup? Jawaban yang diberikan Eastman Kodak atas pertanyaan itu adalah KodakCoin.

Mengingatkan saja, Kodak mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 2012 setelah terjadi pergeseran ke gambar digital. Kini, perusahaan tersebut tengah memperjuangkan masa depannya dengan menawarkan mata uang digital yang dimaksudkan untuk membantu fotografer menjual pekerjaan mereka. Pengumuman itu mendongkrak harga saham Kodak menjadi lebih dari dua kali lipat. Tapi sepertinya sangat sulit melakukan hal serupa pada penjualan atau keuntungan perusahaan.

Kodak, yang berbasis di Rochester, New York, bangkit dari kebangkrutan pada tahun 2013 dan berhasil melepaskan diri dari sebagian besar utang dan hak patennya. Kodak kembali fokus di seputar pencetakan foto digital, kemasan dan bisnis film warisan yang menjadi bayangan masa kejayaannya ketika Paul Simon memiliki lagu hit yang menceritakan tentang Kodachrome.

Tak ada satu pun dari bisnis tersebut yang berhasil. Tingkat penjualan turun sepertiga dalam tiga tahun pertama setelah kebangkrutan. Bahkan penjualan Kodak kembali turun 8% lagi dalam tiga bulan pertama tahun 2017, menjadi US$ 1,1 miliar. Kapitalisasi pasar perusahaan, yang hampir mencapai US$ 30 miliar pada puncaknya di akhir 1990-an, turun menjadi hanya US$ 135 juta pada awal pekan ini.

Pengumuman rencana platform blockchain dan penawaran koin awal berhasil mengubah pergerakan saham. Kodak baru saja melihat efek halo criptocurrency yang potensial setelah Bitcoin melonjak 14 kali lipat pada 2017. Pada Desember, saham Long Island Iced Tea melonjak tiga kali lipat setelah menamai dirinya sendiri dengan Long Blockchain.

Perusahaan start-up berhasil mengumpulkan lebih dari US$ 3 miliar lewat penawaran koin awal tahun lalu, yang dipimpin oleh Filecoin, jaringan penyimpanan data blockchain yang berhasil meraup dana sebesar US$ 257 juta. Namun, pemain di bisnis ini semakin ramai. ICO Alert mencatat ada sekitar 80 penawaran di pasar dan jumlah yang hampir serupa direncanakan dalam dua bulan ke depan.

Jeffrey J. Clarke, kepala eksekutif Kodak, akan mengambil apapun yang bisa dia dapatkan. Berdasarkan data yang dirilis Eikon, perusahaan terus mencari aset untuk dijual sehingga dananya bisa digunakan untukĀ  membayar sebagian utang mereka yang nilainya sekitar US$ 845 juta. Platform blockchain bisa memberikan fotografer cara yang lebih baik untuk memberi lisensi gambar mereka dan menerima pembayaran. Tapi sulit untuk melihat bagaimana hal itu akan membalikkan kinerja Kodak yang sudah melorot selama beberapa dekade.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×