kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Australia janjikan bantuan US$ 1,3 miliar untuk korban kekeringan


Minggu, 19 Agustus 2018 / 15:51 WIB
Pemerintah Australia janjikan bantuan US$ 1,3 miliar untuk korban kekeringan
ILUSTRASI. PM Australia Malcolm Turnbull


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull tidak tinggal diam ketika mengetahui kawasan pertanian di wilayahnya mengalami kekeringan terparah sepanjang 50 tahun terakhir. Ia berjanji akan menyiapkan bantuan sebesar A$ 1,8 miliar atau US$ 1,3 miliar kepada para petani yang terkena dampak kekeringan.

“Kami bertekad untuk berada di belakang para petani dan membantu mereka. Apalagi, ini adalah kekeringan terburuk di negara bagian, khususnya New South Wales sejak 1960-an,” kata Turnbull dalam postingan Facebook, seperti dikutip Reuters, Sabtu (18/8).

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan pemerintah berupa paket bantuan sebesar A$ 75 juta yang akan didistribusikan di 60 Dewan Perwakilan Australia yang terpengaruh kekeringan di negara bagian pantai Timur New South Wales dan Queensland. Nantinya bantuan ini dipakai untuk belanja infrastruktur dan memberikan bantuan pinjaman yang berbunga rendah kepada para petani.

Turnbull mengatakan, telah menunjuk koordinator yang mengurus kekeringan nasional untuk menyelesaikan masalah kekeringan ini bersama dengan petani dan organisasi setempat.

Gubernur Bank Sentral Australia Philip Lowe mengatakan, kekeringan mempunyai dampak negatif terhadap perekomian Australia. Maka dia meminta Komite Parlemen menanggulangi kekeringan, salah satunya dengan membatasi produksi pertanian.

INTL FCSTone Ich melaporkan, musim kekeringan telah mempengaruhi produksi gandum di negara bagian tersebut. Hal ini mengakibatkan adanya kemungkinan ekspor gandum di tahun 2018 hingga 2019, menjadi ekspor terendah selama 11 tahun terakhir.




TERBARU

[X]
×