kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pewaris bisnis minuman keras terbesar di dunia (1)


Selasa, 08 Agustus 2017 / 15:00 WIB
Pewaris bisnis minuman keras terbesar di dunia (1)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Juan Bechmann Vidal memang memiliki nasib baik terlahir dari keluarga pengusaha. Dia merupakan pewaris perusahaan pembuat minuman keras, dengan jenis minuman yang cukup melegenda bernama tequila. Salah satu kerja yang diperbuat Vidal untuk mengembangkan bisnis yang dijalankannya adalah membawa Jore Cuervo menjual sahamnya ke investor publik atawa menjadi perusahaan terbuka. Dari sini, kekayaan Vidal meroket menjadi US$ 5,4 miliar.

Juan Beckmann Vidal bisa dikatakan lebih beruntung jika dibandingkan dengan miliarder lain yang namanya terpampang di deretan orang terkaya dunia. Sebab, pria kelahiran Meksiko tahun 1940 silam ini telah mewarisi bisnis keluarga secara turun-temurun. Merujuk pada situs Forbes (6/8) Juan memiliki sedikitnya 70% saham dari perusahaan minuman keras berjenis tequila terbesar di seluruh dunia yaitu Jose Cuervo.

Hampir sebagian besar orang sudah mengenal merek tersebut. Wajar saja, perusahaan ini telah beroperasi sejak 27 Mei 1795 silam, yang didirikan oleh kakek buyut Juan Vidal bernama Don Jose Antonio de Cuervo. Itu artinya, perusahaan tersebut telah berdiri lebih dari dua setengah abad silam.

Tidak hanya itu, Jose Cuervo sendiri telah berdiri di Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1852, dan menjadikan negeri Paman Sam sebagai pangsa pasar terbesarnya, setelah Meksiko.

Merek minuman keras tersebut juga sudah dinyatakan menjadi perusahaan miras terbesar di dunia. Hal ini merujuk pada total pangsa pasar produk Jose Cuervo hingga akhir tahun 2016, yang tercatat tidak berkisar 30% dari total transaksi tequila di seluruh dunia.

Selain dari besarnya pangsa pasar, salah satu penopang kekayaan Vidal yakni langkah besar yang diambilnya untuk membawa perusahaan yang didirikan leluhurnya tersebut mencatatkan saham di bursa efek alias menjadi perusahaan publik (terbuka).

Pada awal tahun 2017, Jose Cuervo resmi melaksanakan aksi penawaran umum saham perdana atawa Initial Public Offering (IPO). Reuters dalam artikelnya mengatakan, langkah yang diambil oleh Juan cukup berisiko. Pasalnya, Jose Cuervo menjadi perusahaan pertama yang melakukan IPO usai terpilihnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Sebagaimana yang banyak dibicarakan, Trump berencana untuk memperketat laju bisnis perusahaan di luar Amerika Serikat khususnya Meksiko dengan mengancam untuk mematok pajak tinggi serta membuat tembok raksasa antara Meksiko dan Amerika Serikat.




TERBARU

[X]
×