Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Langkah ekspansi tersebut dilakukan Hagen untuk diversifikasi pasar di tengah masih lesunya bisnis pelayaran kawasan Eropa. Salah satu penyebab lesunya wisata Eropa belakangan ini karena serangan bom oleh teroris di Paris dan Jerman beberapa waktu lalu.
Ekspansi Hagen ke China tersebut merupakan strategi yang jitu. Hal ini lantaran di Negeri Tembok Besar masih terbuka cukup ruang bagi perusahaan jasa wisata seperti Viking Cruises. Terlebih lagi, jumlah wisatawan dari China pada beberapa tahun terakhir ini membukukan pertumbuhan cukup tinggi.
Sebagai persiapan ekspansi ke China, selain urusan pendanaan, saat ini Hagen juga mulai menyiapkan kapal dan layanan yang cocok dengan selera calon pelanggan di Negeri Panda.
Sebenarnya, selain mengandalkan sumber pembiayaan dari perbankan dan private equity, Hagen juga sudah menyiapkan opsi pendanaan dari penerbitan obligasi.
Mengutip cruiseindustrynews, langkah Viking Cruises masuk ke pasar obligasi untuk mendiversifikasi pendanaan. Namun Moody's Investor Services pada akhir 2016 sedikit menurunkan peringkat obligasi Viking dari positif menjadi stabil.
Pemangkasan peringkat ini disebabkan penurunan jumlah penumpang Viking Cruises pada tahun 2016 lalu. Diharapkan, dengan investor baru dan diversifikasi bisnis bisa mendongkrak kinerja Viking Cruises ke depan.
Selama ini, Viking Cruises merupakan perusahaan pelayaran wisata yang cukup disegani. Hal ini karena Viking Cruises memiliki keunggulan dalam sisi pelayanan, dan keberadaan fasilitas kapal.
Viking Cruises juga menawarkan bagi wisatawan waktu lebih banyak untuk menjelajahi kota-kota wisata di tempat kapal merapat. Selain itu ukuran kapal pesiar milik Viking Cruises lebih besar jika dibandingkan para pesaingnya.
Ke depan, Hagen mengatakan akan terus mengembangkan bisnis Viking Cruises, tak terkecuali dari sisi lokasi bisnis.
(Bersambung)
