kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Putin kembali mencalonkan diri jadi Presiden Rusia


Kamis, 07 Desember 2017 / 12:34 WIB
Putin kembali mencalonkan diri jadi Presiden Rusia


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada Rabu (6/12), dirinya akan kembali mencalonkan diri untuk ajang pemilihan umum Rusia yang akan dihelat pada Maret 2018. Hasil sebuah jajak pendapat menunjukkan, Putin akan menang mudah sehingga kian memantapkan langkahnya untuk memperluas dominasi lanskap politik Rusia ke dalam dekade ketiga.

Putin, 65 tahun, telah berkuasa, baik sebagai presiden atau perdana menteri, sejak tahun 2000. Jika dia memenangkan pemilu pada bulan Maret mendatang, dia akan memenuhi syarat untuk menjalani enam tahun lagi sampai 2024. Dengan demikian, Putin akan berusia 72 tahun.

"Saya akan kembali mengajukan pencalonan saya untuk jabatan presiden Federasi Rusia," kata Putin kepada audiensi pekerja di sebuah pabrik pembuatan mobil di kota sungai Volga di Nizhny Novgorod.

"Tidak ada momen atau tempatĀ  yang lebih baik untuk mengumumkan pencalonan saya selain sekarang. Saya yakin semuanya akan berjalan baik bagi kita semua," jelas Putin.

Informasi saja, Putin pertama kali menjabat sebagai presiden Rusia pada 31 Desember 1999 sampai 7 Mei 2000. Pada waktu itu, dia terpilih menjadi menjadi pelaksana tugas mantan Presiden Boris Yeltsin yang mengundurkan diri.

Kemudian, jabatan sebagai presiden dengan periode penuh dia emban sejak 7 Mei 2000 hingga 7 Mei 2008.

Sedangkan periode ketiga Putin dimulai sejak 7 Mei 2012 hingga berakhir 7 Mei 2018 mendatang.

Melansir CNBC, hasil jajak pendapat menunjukkan, jumlah responden yang mendukung Putin mencapai 80%. Itu sebabnya, Putin diyakini akan melenggang mulus ke kursi presiden hanya dalam satu putaran.

Putin dipuji oleh sekutunya sebagai bapak bangsa yang telah memulihkan kebanggaan nasional dan memperluas pengaruh global Moskow dengan intervensi di Suriah dan Ukraina. Para kritikus menuduhnya melaksanakan sistem otoriter yang korup dan secara ilegal mencaplok Ukraina Crimea, sebuah langkah yang telah mengisolasi Rusia dari dunia internasional.

Tantangan bagi Putin bukanlah kandidat lain - karena sepertinya tidak ada yang mampu bersaing dengan dirinya. Tugas terberatnya adalah memobilisasi pemilih yang belakangan menunjukkan tanda-tanda sikap apatis. Hal ini untuk memastikan jumlah pemilih yang berpartisipasi tetap tinggi di Rusia.

Selain Putin, ada pula sejumlah nama kandidat lain yang bertarung di arena pemilu presiden 2018. Terdapat nama Ketua Partai Komunis Gennady Zyuganov, Ultranasionalis Vladimir Zhirinovsky, pemimpin liberal Grigory Yavlinsky.

Ada pula presenter televisi yang dijuluki "Paris Hilton Rusia", Ksenia Sobchak. Sobchak adalah putri dari mantan Wali Kota St Petersburg, Anatoly Sobchak yang notabene atasan Putin dekade 1990-an.




TERBARU

[X]
×