kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,41   -13,08   -1.42%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serangan mematikan di klub gay Florida, 50 tewas


Senin, 13 Juni 2016 / 05:15 WIB
Serangan mematikan di klub gay Florida, 50 tewas


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

ORLANDO. Seorang pria bersenjata melakukan serangan dengan senapan api di dalam sebuah nightclub khusus gay yang ramai pengunjung pada Minggu (12/6), dini hari. Pada peristiwa itu, 50 orang tewas di tempat.

Pihak kepolisian mengatakan, jumlah mereka yang tewas termasuk dengan pelaku penembakan setelah melakukan aksi tembak menembak dengan anggota kepolisian SWAT. Tingginya jumlah korban menjadikan aksi teror ini sebagai aksi penembakan paling mematikan dalam sejarah modern Amerika.

Pihak berwenang saat ini tengah menginvestigasi serangan di klub dansa Florida, apakah termasuk aksi terorisme atau tidak. Sementara itu, ayah pelaku penembakan mengatakan bahwa putranya beberapa waktu lalu sempat marah besar saat melihat dua orang pria saling berciuman di Miami. Ada kemungkinan, serangan tersebut berkaitan dengan kejadian itu.

Setidaknya, ada 53 orang yang dirawat. Mayoritas di antaranya berada dalam kondisi kritis. Menurut pihak rumah sakit Orlando Regional Medical Center, jumlah korban tewas diprediksi akan terus meningkat.

"Darah ada di mana-mana," kata Mayor Orlando Buddy Dyer.

Sejumlah saksi mendeskripsikan suasana mencekam saat senapan maut ditembakkan saat nightclub yang dikenal dengan nama Pulse akan ditutup.

"Seorang pria masuk ke dalam klub dan mulai menembak semua orang. Dia memiliki senapan otomatis, sehingga banyak korban yang tidak punya kesempatan menyelamatkan diri. Saya berusaha keluar dari sana," jelas Jackie Smith, yang dua orang temannya tertembak.

Sang pelaku sempat melakukan aksi tembak-menembak dengan 14 petugas kepolisian di klub malam. Pada saat kejadian, ada 300 orang di dalam klub.

Di suatu titik, pria tersebut menyandera sejumlah orang. Namun, sekitar pukul 5 pagi, pihak kepolisian mengirimkan tim SWAT untuk menyelamatkan para sandera.  

Keturunan Afganistan

Tersangka teridentifikasi bernama Omar Mateen, 29 tahun, warga Amerika dari Port St. Lucie, Florida. Dia berprofesi sebagai petugas keamanan.

Menurut mantan istri Mateen, keluarganya berasal dari Afganistan. Namun, Mateen sendiri lahir di New York. Dia dan keluarganya lalu pindah ke Florida.

Menurut agen FBI Ronald Hopper, sesaat sebelum kejadian, si penembak sempat menghubungi 911 dan mengaku terkait dengan kelompok ISIS.

Sebenarnya, pada 2014 lalu, pihak kepolisian menemukan adanya kaitan antara Mateen dengan pelaku bom bunuh diri Amerika. Namun dia mendeskripsikan kontak tersebut terbilang kecil, dan tidak menimbulkan ancaman pada waktu itu.

Menurut Trevor Velinor of the Bereau of Alcohol, Tobacco, dan Forearms, sepekan lalu, Mateen membeli dua senjata otomatis secara legal.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×