kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,90   6,30   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terkena skandal, Kobe Steel mempertimbangkan merger unit bisnis


Sabtu, 17 Maret 2018 / 10:30 WIB
Terkena skandal, Kobe Steel mempertimbangkan merger unit bisnis


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Presiden Direktur Kobe Steel yang baru ditunjuk, Mitsugu Yamaguchi, mengatakan bahwa Kobe Steel kemungkinan besar akan mencari potensi merger atau aliansi untuk satu atau lebih divisi bisnisnya. Langkah ini dilakukan menyusul skandal kecurangan data yang menimpa perusahaan berusia 112 tahun ini.

Mengutip Reuters, Jumat (16/3), Mitsugu Yamaguchi menghadapi tantangan yang sulit untuk membangun kembali kredibilitas Kobe Steel, karena skandal kecurangan data yang menyembunyikan adanya cacat yang tersebar pada produk-produk Kobe Steel yang digunakan di pesawat, kereta api dan mobil.

Meskipun tidak ada masalah keselamatan yang telah diidentifikasi dan saham perusahaan telah menemukan banyak kerugian tajam mereka sejak awal skandal tersebut, Kobe Steel tetap menghadapi penyelidikan Departemen Kehakiman AS. Jika kasus ini dibawa ke pengadilan federal tentu akan membuat Kobe Steel harus mengeluarkan biaya yang sangat besar.

Konsumen di Amerika Serikat (AS) dan Kanada juga mengajukan tuntutan hukum terhadap pembuat baja terbesar ketiga di Jepang. Kobe Steel juga telah kehilangan sertifikat kualitas industri yang mungkin akan mempersulit penjualan ke pelanggan tertentu. Beberapa tuntutan dari klien-klien Kobe Steel masuk akal, sebab kecurangan data spesifikasi ini sudah berlangsung selama lima dekade atau 50 tahun dan hal ini pun sudah diakui oleh Kobe Steel pekan lalu.

"Saya akan sepenuhnya melaksanakan tanggung jawab saya untuk mencegah kekambuhan dan mendapatkan kepercayaan," kata Yamaguchi pada sebuah konferensi pers, dilansir dari Reuters.

Kobe Steel minggu lalu merilis hasil penyelidikan empat bulan oleh komite eksternal dan mengatakan telah menemukan kasus baru tentang ketidaklayakan produk. Temuan ini meningkatkan jumlah klien yang terkena dampak menjadi 605 perusahaan, termasuk di antaranya 222 perusahaan di luar negeri.




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×