kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uni Eropa minta AS mengecualikan negara-negara Eropa dari kebijakan tarif impor baja


Minggu, 11 Maret 2018 / 08:34 WIB
Uni Eropa minta AS mengecualikan negara-negara Eropa dari kebijakan tarif impor baja
ILUSTRASI. Ilustrasi baja


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Setelah sempat mengancam Amerika Serikat (AS) dengan tindakan balasan atas kebijakan tarif impor baja dan aluminium yang ditetapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, Uni Eropa melalui Komisi Perdagangan meminta agar negara-negara Uni Eropa dikecualikan dari tarif impor AS.

Mengutip Reuters, permintaan ini disampaikan saat pertemuan antara Ketua Komisi Perdagangan Uni Eropa, Cecilia Malmstrom, Menteri Keuangan dan Perdagangan Jepang, Hiroshige Seko dan utusan perdagangan AS untuk Uni Eropa, Robert Lighthizer di Brussels, Belgia, Sabtu (10/3).

Melalui akun twitternya, Cecilia Malmstrom mengungkapkan, bahwa sebagai mitra keamanan dan perdagangan dekat AS, Uni Eropa harus dikecualikan dari kebijakan tarif ini.

Pun demikian dengan Seko. Ia mengingatkan bahwa Jepang sangat khawatir terhadap situasi yang berkembang saat ini dan kemungkinan adanya disrupsi di pasar karena kebijakan tarif impor AS.

Jepang, ungkap Seko, tidak akan melakukan tindakan apapun selain berupaya membujuk AS untuk mengecualikan Jepang dari kebijakan tarif ini. Terkait tindakan di luar itu, Seko menyebutkan Jepang akan bertindak dalam koridor yang ditetapkan oleh badan perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO). "Jika kebijakan tarif impor ini membawa dampak negatif bagi Jepang, kami akan berkonsultasi dengan WTO," ungkap Seko, seperti yang dilansir dari Reuters.

Lebih lanjut, Malmstrom juga mengatakan bahwa sebagai aliansi AS, ekspor Uni Eropa dan Jepang bukanlah ancaman terhadap keamanan nasional AS sehingga pembenaran Trump untuk menetapkan tarif impor ini tak semestinya diberlakukan bagi Uni Eropa dan Jepang.

Pertemuan di Brussel hari Sabtu kemarin adalah pertemuan pertama dari jadwal rapat antara delegasi AS dan Uni Eropa serta Jepang, yang rencananya akan dilaksanakan selama sepekan mendatang. Dus, akan ada pertemuan lanjutan yang kemungkinan bisa membawa titik terang dari ketegangan yang ditimbulkan kebijakan tarif impor ini.

Sementara itu, meski Trump sudah menandatangani dekrit hari Jumat (9/3), namun tetap membuka ruang untuk negosiasi, baik kepada anggota NAFTA, Mexico dan Canada serta Uni Eropa dan negara-negara sekutu lain. Namun, menurut Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, ruang negosiasi ini hanya ditetapkan 15 hari setelah dekrit. Artinya, jika sampai tanggal 25 Maret tidak ada titik temu, kebijakan tarif impor baja dan aluminium akan efektif berjalan.




TERBARU

[X]
×