10 Perusahaan Paling Berharga di Dunia: NVIDIA Memimpin Jauh

Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat masih mendominasi daftar perusahaan paling bernilai di dunia pada pertengahan tahun 2025.

Mengacu data Companiesmarketcap.com, enam perusahaan teknologi Amerika Serikat yang mengisi enam posisi teratas dalam daftar perusahaan paling berharga atau paling bernilai pada bulan Juli 2025.

Di peringkat pertama ada NVIDIA, perusahaan teknologi yang memimpin industri graphics processing units (GPU). Kapitalisasi pasar NVIDIA saat ini mencapai US$ 4,2 triliun.

NVIDIA, dalam halaman profilnya, menjelaskan bahwa mereka menciptakan GPU dan mendorong kemajuan dalam kecerdasan buatan (AI), komputasi kinerja tinggi (HPC), game, desain kreatif, kendaraan otonom, dan robotika.

CEO NVIDIA, Jensen Huang, saat ini juga sudah masuk 10 besar orang terkaya di dunia. Mengacu data Forbes per 29 Juli 2025, kekayaan Jensen Huang mencapai US$ 152,7 miliar.

Baca Juga: Kekayaan CEO Nvidia Melonjak Pesat, Kalahkan Warren Buffet

Di peringkat kedua daftar perusahaan paling berharga di dunia ada Microsoft dengan kapitalisasi pasar di angka US$ 3,8 triliun.

Berdiri pada tahun 1975, saat ini Microsoft berhasil mengubah industri digital dengan komputer dan sistem perangkat lunak yang diciptakannya. Hingga saat ini, produk Microsoft masih menguasai pasar komputasi.

Masih dari industri digital, ada Apple di peringkat ketiga dengan kapitalisasi pasar US$ 3,1 triliun. Pesaing ketat Microsoft ini masih sangat populer di industri gawai. Produk laptop, tablet, hingga ponsel pintar keluaran Apple menjadi favorit bagi miliaran orang di dunia.

Dalam daftar 10 besar, hanya Saudi Aramco yang bergerak di luar industri teknologi dan digital. Raksasa minyak Arab Saudi ini ada di peringkat ketujuh dengan kapitalisasi pasar senilai US$ 1,6 triliun.

Berikut adalah daftar lengkapnya:

Baca Juga: Daftar 10 Perusahaan Tertua di Dunia yang Masih Beroperasi

10 Perusahan Paling Bernilai (18 Juli 2025)

Tonton: Sepakat Gencatan Senjata, Thailand dan Kamboja Langsung Nego Tarif Trump