Sumber: Yahoo Finance | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett, investor legendaris yang telah memimpin Berkshire Hathaway sejak 1965, dikenal dengan strategi investasinya yang cermat dan berfokus pada jangka panjang. Di bawah kepemimpinannya, harga saham Berkshire Hathaway melonjak lebih dari 4 juta persen hingga akhir tahun 2023.
Buffett terkenal dengan pilihannya pada perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang kuat dan prospek pengembalian menarik.
Salah satu elemen penting dalam strateginya adalah berinvestasi pada saham-saham yang menawarkan dividen, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan pendapatan pasif.
Baca Juga: Bill Gates Bagikan Kunci Sukses Saat Bangun Microsoft, Fokus pada Satu Tujuan
Di antara portofolio Berkshire Hathaway senilai US$ 284 miliar, terdapat dua saham yang layak dipertimbangkan untuk dibeli pada bulan September ini.
1. Coca-Cola
Coca-Cola adalah salah satu perusahaan minuman terbesar di dunia dengan sejarah dividen yang konsisten selama lebih dari 50 tahun.
Pada kuartal kedua 2023, meskipun volume penjualan di Amerika Utara turun 1%, pertumbuhan signifikan di wilayah Amerika Latin dan Asia Pasifik membantu meningkatkan pendapatan.
Coca-Cola juga berhasil menaikkan harga produknya, menunjukkan kekuatan permintaan terhadap mereknya meskipun dalam kondisi inflasi.
Pendapatan perusahaan naik 15% tahun ke tahun, dan laba bersihnya meningkat 17%. Coca-Cola membayar dividen sebesar US$ 0,485 per saham, atau 58% dari labanya.
Baca Juga: Jadi Triliuner di Pasar Saham, Ini Strategi Warren Buffett
Dalam 62 tahun terakhir, Coca-Cola terus meningkatkan dividen, dan prospek ke depan tetap positif. Dengan imbal hasil dividen sebesar 2,7%, lebih tinggi dari rata-rata S&P 500 yang hanya 1,3%, saham ini dianggap memiliki potensi kenaikan lebih lanjut.
2. Visa
Visa adalah pemimpin di industri kartu kredit global dan menjadi salah satu pilihan Buffett karena model bisnisnya yang unik. Tidak seperti beberapa pesaing, Visa tidak menerbitkan kartu kredit sendiri, melainkan mengelola jaringan pembayaran, sehingga tidak terpapar risiko kredit.
Pada tahun 2023, Visa menghasilkan laba sebesar $19 miliar dari total pendapatan US$ 34 miliar, memberikan margin laba sebesar 54%. Meski imbal hasil dividennya relatif rendah, yaitu 0,7%, Visa menawarkan potensi pertumbuhan yang kuat dengan kenaikan dividen sebesar 15% pada tahun lalu.
Baca Juga: CEO Bank of America Buka Suara Terkait Aksi Jual Saham yang Dilakukan Warren Buffett
Analis memperkirakan laba Visa akan tumbuh 12% per tahun dalam beberapa tahun mendatang, didorong oleh meningkatnya penggunaan transaksi elektronik.
Coca-Cola dan Visa merupakan dua saham dividen unggulan dalam portofolio Berkshire Hathaway. Coca-Cola menawarkan stabilitas dengan dividen yang terus meningkat, sementara Visa memberikan prospek pertumbuhan jangka panjang yang solid di industri pembayaran global.
