Sumber: Arab News | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza melaporkan bahwa sejak 7 Oktober, operasi militer Israel telah menewaskan setidaknya 41.788 warga Palestina dan melukai 96.794 lainnya.
Dalam 24 jam terakhir saja, 99 warga Palestina dilaporkan tewas dan 169 lainnya terluka. Serangan yang intens ini terus berlanjut tanpa henti, seiring dengan meningkatnya jumlah korban di wilayah tersebut.
Serangan Terbaru terhadap Fasilitas Sipil
Pada hari sebelumnya, tim medis melaporkan bahwa serangan Israel menghantam sebuah sekolah di Gaza City yang menjadi tempat berlindung bagi keluarga-keluarga yang mengungsi.
Baca Juga: Solusi Dua Negara adalah Satu-satunya Jalan Menuju Perdamaian Abadi di Timur Tengah
Selain itu, serangan lainnya menghancurkan Yayasan Anak Yatim Al-Amal, yang juga berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi warga yang terlantar. Insiden ini menunjukkan semakin tingginya angka korban sipil, termasuk anak-anak dan orang yang kehilangan tempat tinggal.
Dampak Perang yang Berkepanjangan
Saat perang di Gaza yang dipicu oleh serangan lintas batas dari Hamas ke Israel mendekati peringatan satu tahunnya pada 7 Oktober, tidak ada tanda-tanda berakhirnya operasi militer Israel terhadap kelompok Islamis Palestina tersebut. J
alur Gaza kini berada dalam kondisi kehancuran yang luar biasa, dengan infrastruktur yang hancur dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.
Baca Juga: Houthi Peringatkan Pemilik Kapal yang Melintas Laut Merah: Bersiaplah untuk Diserang
Krisis Kemanusiaan dan Kehancuran di Gaza
Wilayah Gaza telah hancur oleh serangan udara, serangan artileri, dan operasi militer darat yang terus-menerus. Sebagian besar fasilitas umum, termasuk sekolah, rumah sakit, dan pusat-pusat kemanusiaan, telah menjadi target dalam serangan ini.
Ribuan orang telah kehilangan tempat tinggal, sementara bantuan kemanusiaan semakin sulit diakses di tengah-tengah blokade dan serangan yang tak kunjung berhenti.
