kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

5 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara: Singapura Dominasi, Pertamina Masuk 3 Besar


Senin, 06 Oktober 2025 / 20:51 WIB
5 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara: Singapura Dominasi, Pertamina Masuk 3 Besar
ILUSTRASI. Lima perusahaan terbesar di Asia tahun ini didominasi oleh perusahaan asal Singapura, yang berfokus pada layanan energi dan produk pangan.


Sumber: VnExpress International | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lima perusahaan terbesar di Asia tahun ini didominasi oleh perusahaan asal Singapura, yang berfokus pada layanan energi dan produk pangan.

Berdasarkan daftar Fortune Southeast Asia 500 yang dirilis oleh majalah bisnis Amerika Fortune, kelima raksasa korporasi ini mencatat pendapatan gabungan lebih dari US$ 500 miliar tahun lalu.

Berikut daftar dan profil singkat lima perusahaan terbesar di kawasan Asia tahun ini.

1. Trafigura Group (Singapura)

Trafigura Group menempati posisi puncak sebagai perusahaan terbesar di Asia Tenggara, dengan pendapatan US$ 243,2 miliar tahun lalu, turun tipis 0,4% dibanding tahun sebelumnya.

Perusahaan ini memiliki aset senilai US$ 76,4 miliar dan lebih dari 13.000 karyawan di seluruh dunia. Berdiri lebih dari 30 tahun lalu, Trafigura menjadi pemain global dalam perdagangan minyak, logam, mineral, gas, dan listrik, dengan jaringan logistik yang menjangkau 150 negara.

Baca Juga: Shah Rukh Khan Masuk Klub Miliarder Dunia, Lebih Tajir dari Taylor Swift

Selain bisnis utama di sektor komoditas, Trafigura juga berinvestasi dalam proyek energi terbarukan dan teknologi pendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.

2. PTT (Thailand)

Di posisi kedua ada PTT, konglomerat energi terbesar Thailand yang beroperasi di berbagai lini bisnis seperti eksplorasi minyak dan gas, petrokimia, penyulingan, ritel, hingga energi bersih.

Tahun lalu, pendapatan PTT turun 3,1% menjadi US$ 87,6 miliar, dengan total aset lebih dari US$ 100 miliar dan sekitar 30.200 karyawan.

PTT menguasai 48% pangsa pasar domestik untuk penyulingan minyak, serta memiliki jaringan luas di sektor gas alam dan petrokimia. Di sisi ritel, PTT mengoperasikan lebih dari 4.700 gerai Café Amazon di 12 negara — menjadikannya rantai kopi terbesar keenam di dunia berdasarkan jumlah outlet.

3. Pertamina (Indonesia)

Posisi ketiga ditempati oleh Pertamina, perusahaan energi milik negara Indonesia. Pertamina beroperasi di seluruh rantai industri energi — mulai dari eksplorasi dan produksi minyak dan gas, pengolahan dan petrokimia, hingga energi panas bumi dan terbarukan.

Baca Juga: Berikut 10 Konglomerat Paling Tajir di Indonesia Awal Oktober 2025

Tahun lalu, pendapatan Pertamina turun tipis 0,6% menjadi US$ 75,3 miliar, dengan total aset US$ 90 miliar dan hampir 44.000 karyawan.

Menurut Reuters, Pertamina menguasai 85% pangsa pasar bensin nonsubsidi di Indonesia dan mengoperasikan hampir 13.700 stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di seluruh negeri — jauh melampaui pesaing seperti ExxonMobil dan Shell Indonesia.

Melalui anak usahanya, Pertamina Hulu Energi fokus pada eksplorasi gas, Kilang Pertamina Internasional pada pengolahan minyak dan petrokimia, serta Pertamina NRE pada energi baru dan terbarukan.
Selain itu, PT Pertamina International Shipping berencana melantai di Bursa Efek Indonesia melalui IPO pada akhir 2025 atau awal 2026.

4. Wilmar International (Singapura)

Di peringkat keempat ada Wilmar International, kelompok agribisnis terintegrasi terbesar di Asia. Perusahaan ini membukukan pendapatan US$ 67,4 miliar tahun lalu, naik 0,3% dari tahun sebelumnya.

Wilmar mengelola aset senilai US$ 59,6 miliar dan mempekerjakan sekitar 100.000 orang, menjadikannya perusahaan dengan jumlah karyawan terbesar di antara lima besar.

Baca Juga: Warisi Saham, Enam Cucu Mendiang Taipan Kerajaan Cat Jadi Miliarder Baru

Model bisnis Wilmar mencakup perkebunan kelapa sawit, penggilingan tepung dan beras, produksi gula, hingga manufaktur produk makanan konsumen. Wilmar mengoperasikan lebih dari 1.000 fasilitas produksi di 50 negara, dengan pasar utama di China, India, Indonesia, serta kawasan Asia dan Afrika.

5. Olam Group (Singapura)

Melengkapi daftar lima besar adalah Olam Group, perusahaan pangan dan agribisnis global yang juga berbasis di Singapura. Olam mencatat lonjakan pendapatan 16,9% tahun lalu menjadi US$ 42 miliar, dengan aset US$ 33,1 miliar dan hampir 66.000 karyawan.

Olam beroperasi di seluruh rantai pasok — mulai dari pertanian, produksi bahan makanan, perdagangan komoditas pertanian, hingga produk konsumen.
Perusahaan ini memiliki lebih dari 120 fasilitas produksi di 50 negara, melayani 11.000 pelanggan di seluruh dunia, dengan pasar utama di Asia, Afrika, dan Amerika.

Selanjutnya: Intip Ramalan Zodiak Besok, Selasa 7 Oktober 2025 tentang Keuangan dan Karier

Menarik Dibaca: Intip Ramalan Zodiak Besok, Selasa 7 Oktober 2025 tentang Keuangan dan Karier




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×