Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Mereka Mengabaikan Omong kosong
Dengan munculnya media sosial dan ribuan outlet media yang meragukan, menyaring informasi menjadi lebih sulit dari sebelumnya. Dan sayangnya, sebagian besar informasi yang kita konsumsi tidak bernilai.
Berlawanan dengan orang yang frustrasi, orang yang bahagia adalah orang yang sadar diri. Mereka tahu bahwa energi mental mereka sangat berharga dan tidak menyia-nyiakannya dengan mengonsumsi informasi yang tidak relevan. Sebaliknya, mereka dengan hati-hati memilih buku yang mereka baca, informasi yang mereka konsumsi, dan orang-orang di sekitar mereka.
4. Mereka Belajar Setiap Hari
Warren Buffett, antara lain, dikenal karena mempraktikkan Aturan 5 Jam, yang berarti dia menghabiskan setidaknya lima jam per minggu untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru.
Warren Buffett, bagaimanapun, bahkan menyatakan menghabiskan lima jam per hari untuk membaca dan belajar. Dalam banyak wawancara, dia berbagi bagaimana membaca dan kesabaran adalah apa yang menyebabkan kekayaannya yang besar.
Baca Juga: Warren Buffett: Kehancuran Pasar Bisa Jadi Teman Baik Investor
“Saya membaca dan membaca dan membaca. Saya mungkin membaca lima sampai enam jam sehari. Saya tidak membaca secepat sekarang seperti ketika saya masih muda. Tapi saya membaca lima surat kabar harian. Saya membaca cukup banyak majalah. Saya membaca laporan tahunan. Saya juga membaca banyak hal lain. Saya selalu senang membaca. Saya suka membaca biografi, misalnya.”
Sebagai pembelajar seumur hidup yang penuh semangat, Warren Buffett menunjukkan betapa bahagianya orang-orang yang berinvestasi dalam diri mereka sendiri dan pertumbuhan pribadi mereka.
Seperti yang dikatakan Benjamin Franklin lebih dari 200 tahun yang lalu:
"Investasi dalam pengetahuan selalu menghasilkan bunga terbaik."