Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Angkatan Udara Taiwan bergegas pada Minggu (31/10) untuk memperingatkan delapan pesawat militer China yang memasuki zona pertahanan udaranya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan.
Taiwan telah mengeluh selama satu tahun lebih tentang misi berulang oleh Angkatan Udara China di dekat wilayahnya, seringkali di bagian Barat Daya zona pertahanan udaranya di dekat Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.
Pesawat militer China termasuk enam jet tempur J-16, satu pesawat anti-kapal selam, dan satu pesawat pengintai, measuk zona pertahanan udara Taiwan, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan Minggu (31/10), seperti dikutip Reuters.
Taiwan, yang diklaim China sebagai miliknya dan tidak mengesampingkan mengambil dengan paksa, menyatakan, kegiatan militer China di dekat pulau itu membahayakan stabilitas regional dan berulang kali bersumpah untuk mempertahankan kebebasan serta demokrasinya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada Menteri Luar Negeri China pada Minggu, Amerika Serikat menentang tindakan China yang telah meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan, menurut seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS.
Baca Juga: China bisa murka, Presiden Tsai benarkan pasukan AS berlatih dengan tentara Taiwan
Pejabat itu menyebutkan, selama pertemuan selama satu jam dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di sela-sela KTT Kelompok 20 di Roma, Blinken membuat "sangat jelas" bahwa Washington menentang setiap perubahan sepihak oleh Beijing terhadap status quo di Taiwan.
Sementara Wang mengatakan kepada Blinken, ketegangan atas Taiwan disebabkan oleh dukungan AS untuk pasukan pro-kemerdekaan di pulau itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Peningkatan baru-baru ini dalam latihan militer China di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan adalah bagian dari apa yang dilihat Taipei sebagai peningkatan pelecehan militer oleh Beijing.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pulau itu adalah negara merdeka dan telah menjadikan modernisasi angkatan bersenjata, yang dipersenjatai dengan baik tetapi dikerdilkan oleh China, sebagai prioritas utama.
Awal bulan lalu, Taiwan melaporkan total 148 pesawat Angkatan Udara China terbang di zona pertahanan udara Selatan dan Barat Daya selama empat hari, menandai peningkatan dramatis ketegangan antara Taipei dan Beijing.