Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Wall street kembali jatuh di awal perdagangan, Senin ( 23/3). Upaya terbaru The Federal Reserve untuk menenangkan pasar tak mempan mengungkit pasar saham.
Pada pembukaan pasar, Dow Jones Industrial Average jatuh 260 poin atau 1,4% menjadi 18.914 poin. S&P 500 juga turun 1,4%. Hanya Nasdaq 100 bertahan lebih baik dengan turun tipis 0,2% pada pembukaan pasar saham.
Futures pada indeks utama naik tajam sebelum pembukaan, namun segera mengalami tekanan jual baru, di tengah frustrasi pada kegagalan Kongres untuk meluncurkan perlindungan yang lebih komprehensif untuk bisnis dan pekerja dalam menghadapi corona.
Sebelumnya, Federal Reserve mengatakan akan meningkatkan pembelian aset dengan volume berapapun yang diperlukan dan memperkenalkan fasilitas pinjaman baru untuk mendukung bisnis dan kebutuhan konsumen.
Upaya ini dialakukan atas ketidakmampuan Kongres untuk menyetujui paket dukungan ekonomi 'fase 3' Amerika Serikat. "Sudah jelas bahwa ekonomi kita akan menghadapi gangguan parah," kata The Fed dalam pernyataannya.
Ujar Fed, upaya agresif harus dilakukan lintas sektor publik dan swasta untuk membatasi kerugian pada pekerjaan dan pendapatan dan untuk mempromosikan pemulihan cepat setelah gangguan mereda.
Presiden Fed St Louis James Bullard kepada Bloomberg, Minggu (22/3) megatakan, prediksi dia ekonomi AS menyusut setengah pada kuartal kedua karena dampak virus meningkat, meskipun ia memperkirakan rebound kuat setelahnya.
Selain berjanji pembelian treasury tanpa batas, Fede juga memperluas programnya untuk memasukkan sekuritas yang didukung oleh hipotek komersial serta pasar primer dan sekunder untuk obligasi korporasi, segmen pasar yang telah menunjukkan tanda-tanda meningkatnya tekanan pada pekan lalu.
Hanya saja, aneka stimulus ini belum berhasil menangkat pasar saham. Publik diyakini masih fokus dengan meningkatnya angka kematian dan gangguan terhadap kehidupan publik di seluruh AS akibat pandemi korona.
Di antara saham-saham emiten, saham General Electric (NYSE: GE) turun 2,3% setelah CEO Larry Culp mengatakan unit penerbangannya berencana untuk memangkas total tenaga kerja AS sekitar 10% di tengah tiba-tiba berhenti dalam pesanan untuk pesawat.
Dalam sepucuk surat kepada karyawan, Culp juga mengatakan dia akan melepaskan gajinya selama sisa tahun 2020.
Saham yang melawan tren negatif adalah Netflix (NASDAQ: NFLX) dan grup perangkat lunak konferensi video Zoom Video Communications (NASDAQ: ZM), yang terus naik dengan proyeksi mereka akan mengempit keuntungan karena work from home dan pembatasan mobilitas orang.
Netflix telah mengonfirmasi bahwa mereka dengan terpakas akan menyajikan streaming berkualitas rendah di berbagai pasar karena lonjakan lalu lintas yang sebagai akibat dari kebijakan lockdown.