Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meradang. Pasalnya, pemerintah Korea Utara kembali melakukan aksi provokatif dengan menembakkan empat rudal balistik pada Senin (6/3) pagi. Tiga di antaranya mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang.
Hal itu juga diamini oleh Korea Selatan. Berdasarkan pernyataan pihak militer Korea Selatan, penembakan rudal terjadi beberapa kali yang diluncurkan dari kawasan Tongchang-ri dekar dengan perbatasan Korea Utara dengan China dan terbang sekitar 1.000 kilometer (620 mil). Namun, tidak disebutkan berapa jumlah rudal yang ditembakkan.
"Korea Selatan dan Amerika Serikat menggelar analisis mendalam terkait informasi tersebut," demikian pernyataan resmi Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Sedangkan presiden sementara Korea Selatan Hwang Kyo-ahn, pagi ini menggelar pertemuan keamanan nasional.
Pemerintah Jepang mendeskripsikan peluncuran tersebut merupakan ancaman dan mereka akan menggelar aksi protes keras dengan peluncuran nuklir tersebut.
"Peluncuran itu merupakan pelanggaran dari resolusi Dewan Keamanan. Ini merupakan aksi yang sangat berbahaya," jelas Abe.
Kendati demikian, tidak ada laporan mengenai kerusakan pada kapal maupun pesawat yang diterima sejak peluncuran tersebut.
Sementara itu, pihak militer AS belum mau berkomentar.