Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - LONDON. Lebih dari 6.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan di 58 negara dalam wabah yang terjadi saat ini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Badan PBB itu akan mengadakan kembali pertemuan komite yang akan memberi saran untuk menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global, tingkat kewaspadaan tertinggi WHO.
Pertemuan itu akan berlangsung pada minggu ketiga Juli atau lebih cepat, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam konferensi pers virtual dari Jenewa, Swiss, Rabu (6/7).
Baca Juga: 3 Cara Mencegah Cacar Monyet yang Perlu Anda Ketahui, Simak
Pertemuan sebelumnya pada 27 Juni, komite memutuskan, wabah, yang telah melihat kasus meningkat, baik di negara-negara Afrika di mana biasanya cacar monyet menyebar maupun secara global, belum menjadi darurat kesehatan.
"Saya terus khawatir dengan skala dan penyebaran virus cacar monyet di seluruh dunia," kata Tedros seraya menambahkan, kurangnya pengujian berarti kemungkinan ada lebih banyak kasus yang tidak dilaporkan.
"Sekitar 80 persen kasus cacar monyet ada di Eropa," ungkapnya, seperti dikutip Reuters.
Cacar monyet, infeksi virus ringan yang menyebabkan gejala mirip flu dan ruam kulit, telah menyebar ke seluruh dunia sejak awal Mei lalu. Tingkat kematian dalam wabah sebelumnya dari strain yang saat ini menyebar sekitar 1%.