Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
SIDNEY. Maskapai bujet terbesar di Asia, AirAsia Bhd mempertimbangkan untuk mendaftarkan unit bisnisnya di Indonesia ke bursa saham. Rencana initial public offering (IPO) di Tanah Air ini juga didorong oleh tragedi jatuhnya AirAsia Indonesia penerbangan QZ8501 yang menewaskan 162 orang Desember silam.
Chief Executive Officer AirAsia Tony Fernandes mengatakan, IPO akan membuat maskapai lebih transparan. Ide Fernandes pernah merebak Juli lalu. Namun koran lokal Malaysian Reserve menyebut rencana ini batal karena kondisi keuangan AirAsia yang buruk.
"Terkait QZ8501, pendekatan IPO akan membuat maskapai kami lebih transparan. Kami tetap membuka opsi ini," kata Fernandes di Sidney, seperti dikutip Bloomberg.
Dia mengatakan, belum mendapat hasil investigasi dari Indonesia sehingga belum mengetahui penyebab kejatuhan AirAsia QZ8501.
Tak hanya di Indonesia, AirAsia juga berencana mendaftarkan usaha unitnya di India. AirAsia memiliki basis bisnis di India, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Jepang.