kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.473.000   -10.000   -0,67%
  • USD/IDR 15.665   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.479   -21,98   -0,29%
  • KOMPAS100 1.162   -3,61   -0,31%
  • LQ45 929   -1,86   -0,20%
  • ISSI 224   -0,88   -0,39%
  • IDX30 479   -0,59   -0,12%
  • IDXHIDIV20 578   -0,24   -0,04%
  • IDX80 132   -0,33   -0,25%
  • IDXV30 141   -0,02   -0,01%
  • IDXQ30 161   -0,16   -0,10%

Airbus menantang Boeing Dreamliner di angkasa


Sabtu, 15 Juni 2013 / 14:31 WIB
Airbus menantang Boeing Dreamliner di angkasa
ILUSTRASI. ilustrasi kesehatan, apel, Jakarta (05/09). Kontan/Alri kemas


Sumber: BBC, AFP |

LONDON. Pesawat terbaru buatan Airbus, A350, menjalani penerbangan perdana di Eropa, Jumat (14/06).

A350 lepas landas perdana dari kota Toulouse, Prancis, tempat di mana pesawat ini dirakit.

Airbus A350 buatan produsen Eropa ini didesain lebih hemat bahan bakar dan diyakini menjadi pesaing utama pesawat buatan AS, Boeing 787 Dreamliner.

Dreamliner sejauh ini masih dianggap populer sejak mengudara pertama kali tahun 2009, meski harus didaratkan lagi menyusul insiden gagal baterai yang bisa mengganggu keamanan pesawat.

Pesawat ini dipandang penting bagi masa depan Airbus, terutama dalam menghadapi pesaingnya Boeing yang mensuplai mayoritas maskapai penerbangan dunia dengan pesawat-pesawat baru.

Maskapai penerbangan saat ini tengah mengalami krisis penurunan jumlah penumpang dan biaya bahan bakar yang tinggi, sehingga industri mencari pesawat yang lebih hemat bahan bakar.

Loncatan besar

Sama seperti Dreamliner, A350 dibuat menggunakan materi campuran karbon ringan untuk mengurangi berat pesawat.

Airbus sejauh ini telah menerima 600 pesanan untuk pesawat baru ini. Tetapi masih jauh dari Dreamliner.

Mereka mengharapkan proses pengiriman A350 pertama ke pelanggan akan dimulai akhir 2014.

Pengamat menilai kesuksesan penerbangan pertama ini akan menjadi batu loncatan yang sangat besar bagi proyek A350 karena kebanyakan produsen pesawat terbang sering kali mengalami penundaan.

"Semua program sebelumnya, baik oleh Airbus, Boeing dan yang lainnya, sering mengalami masalah teknis dan penundaan," kata Nick Cunningham, seorang pengamat penerbangan dari lembaga Agency Partners di London kepada kantor berita AFP.




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×