kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

American Airlines Pesan 260 Pesawat Baru untuk Tingkatkan Perjalanan Kelas Premium


Selasa, 05 Maret 2024 / 16:06 WIB
American Airlines Pesan 260 Pesawat Baru untuk Tingkatkan Perjalanan Kelas Premium
ILUSTRASI. FILE PHOTO: An American Airlines Airbus A321 plane takes off from Los Angeles International airport (LAX) in Los Angeles, California, U.S. March 28, 2018. REUTERS/Mike Blake/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. American Airlines, maskapai penerbangan asal Texas Amerika Serikat mengumumkan pemesanan pesawat terbesar mereka sejak 2011.

Dikutip dari Reuters pada (5/3), disebut bahwa mereka memesan 260 pesawat baru dari Airbus, Boeing, dan Embraer dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dengan memanfaatkan lonjakan permintaan untuk kelas perjalanan premium.

Pesanan tersebut mencakup 85 pesawat Airbus A321neo, 85 Boeing 737 MAX 10, dan 90 pesawat Embraer E175. Pesanan ini juga termasuk opsi dan hak beli untuk tambahan 193 pesawat.

Seperti diberitakan oleh Reuters, CEO American Airlines Robert Isom menyebut "Demand (perjalanan) telah kembali,".

Baca Juga: Maskapai Penerbangan Internasional Besar Menangguhkan Penerbangan ke Israel

Pesanan ini juga pemantik bagi perusahaan sekelas Boeing, yang sebelumnya menjadi sorotan karena insiden 5 Januari ketika pelatuk pintu terlepas dari pesawat 737 MAX ketika penerbangan.

Menurut Reuters, ini adalah pesanan pertama American Airlines untuk MAX 10, varian terbesar dari pesawat single-aisle 737 MAX terlaris milik Boeing.

Pesawat tersebut belum disertifikasi oleh Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA). Kejadian 5 Januari lalu berdampak pada munculnya keraguan  terhadap proses sertifikasi perusahaan terhadap produk yang dibuatnya.

Direktur Keuangan American Airlines Devon May kepada Reuters mengatakan, pesanan tersebut mencerminkan kepercayaan maskapai kepada Boeing. dirinya juga menambahkan bahwa pesawat tersebut menawarkan fleksibilitas armada kepada perusahaan karena memberikan alternatif terhadap pesawat Airbus A321nya.

Pesawat MAX 10 pertama ini dijadwalkan untuk masuk proses pengiriman pada tahun 2028 mendatang. Namun, jika pengiriman tertunda, perusahaan telah bernegosiasi dengan Airbus untuk opsi lain. 

Adapun opsi lain yang dimiliki adalah American Airlines memiliki pilihan untuk mengonversi pesanan tersebut menjadi MAX 8 atau MAX 9.

"Pengiriman MAX 10 pertama kita akan terjadi pada tahun 2028," kata May, seperti dikutip Reuters. "Ini memberi Boeing banyak waktu untuk benar-benar mendapatkan pesawat bersertifikat dan kemudian mengirimkannya tepat waktu."

Baca Juga: Dampak Serangan Hamas, Maskapai Amerika dan Eropa Tunda Penerbangan ke Israel

Reuters melaporkan bahwa pesaing Amerikan Airlines, yakni United Airlines sedang dalam pembicaraan dengan Airbus untuk pesanan mega potensial untuk menggantikan ratusan MAX 10 yang dipesan dari Boeing, karena maskapai penerbangan berjuang mendapatkan slot produksi Airbus yang langka.

May menyatakan keyakinannya bahwa Boeing akan "melakukannya dengan benar," dirinya menyebut bahwa produsen pesawat AS itu "sedang mengambil langkah yang tepat."

sebagai informasi, saham American Airlines turun 5,4% dan ditutup dengan $14,81 pada hari Senin (4/3). 

Pesanan baru ini diharapkan akan menyokong maskapai untuk menambah lebih banyak kursi premium bermargin tinggi pada rute domestik dan internasional jarak pendek.

American, United, dan Delta Air Lines sama-sama telah merasakan manfaat dari peningkatan permintaan perjalanan premium setelah pandemi.

Perusahaan juga berencana untuk meningkatkan pendapatan dari kartu kredit co-branded-nya. Program-program ini telah menjadi penghasil uang bagi maskapai melalui penjualan mil ke mitra pihak ketiga.

American mengharapkan margin keuntungannya akan melonjak menjadi 15%-18% pada tahun 2026, naik dari perkiraan 14% untuk tahun ini, yang menghasilkan arus kas bebas lebih dari $3 miliar.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×