Reporter: Yuliana Sukmawati | Editor: Dessy Rosalina
KUALA LUMPUR. Di tengah gejolak bursa saham Asia, Axiata Group Bhd tak gentar meraih dana segar dari bursa saham Malaysia. Rencananya, perusahaan telekomunikasi terbesar di Malaysia ini bakal melepas saham anak usahanya melalui penawaran saham perdana ke publik (IPO).
Dua sumber Bloomberg berbisik, Axiata Group akan melepas anak usaha di bidang menara telekomunikasi. Penjualan saham operator menara ini bakal berlangsung tahun depan. Lewat perhelatan IPO ini, Axiata memasang target dana segar sebesar US$ 500 juta. Agar agenda ini berlangsung sukses, perusahaan yang berbasis di Kuala Lumpur ini telah menggandeng CIMB Group Holdings Bhd (CIMB), Goldman Sachs Group Inc, dan JPMorgan Chase & Co sebagai penjamin emisi.
Sebelum rencana IPO mengemuka, Axiata Group dikabarkan berencana memisahkan alias spin off anak-anak usaha yang bergerak di segmen bisnis menara telekomunikasi. Mengutip surat kabar Focus Malaysia, seluruh anak usaha menara telekomunikasi Axiata yang berada di tujuh negara akan disatukan di bawah satu holding usaha.
Nah, saham holding menara komunikasi inilah yang diprediksikan akan dilepas ke publik. Kapitalisasi pasar anak bisnis Axiata ini diperkirakan mencapai RM 8 miliar hingga RM 10 miliar atau sekitar US$ 2,4 miliar-US$ 3 miliar (US$ 1=RM 3,3). Catatan saja, tahun lalu, Axiata membatalkan rencana penjualan 7.000 menara telekomunikasi dari anak usahanya di Indonesia, yakni PT XL Axiata Tbk. Alasan pembatalan tersebut adalah minimnya minat beli pasar.
Proses akuisisi Axis
Sejatinya Axiata tengah menggodok sejumlah aksi untuk menggenjot kinerja. Maklumlah, industri telekomunikasi kini telah tergolong sunset industry akibat jenuhnya kondisi pasar. Aksi terbaru Axiata adalah tengah memproses akuisisi PT Axis Telekom Indonesia. Axiata akan mengambil alih Axis melalui PT XL Axiata Tbk, untuk memperbesar pangsa pasar di Indonesia.
Pasca mengakuisisi Axis, XL Axiata akan memperoleh frekuensi seluler tambahan dan mempercepat konsolidasi pasar wireless di Asia Tenggara. Proses akuisisi ini sudah mendapatkan restu dari otoritas di Indonesia. Akhir kuartal I-2013, pendapatan Axiata naik tipis 5,5% menjadi RM 4,48 miliar. Catatan saja, anak usaha Axiata tersebar di tujuh negara. Yakni, Celcom di Malaysia, XL di Indonesia, Dialog di Sri Lanka, Robi di Bangladesh, Smart di Kamboja, Idea di India, serta M1 di Singapura.