kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Anggota OPEC+ Pangkas Produksi, Harga Minyak Diprediksi Bakal Melambung


Senin, 03 April 2023 / 11:03 WIB
Anggota OPEC+ Pangkas Produksi, Harga Minyak Diprediksi Bakal Melambung
ILUSTRASI. Arab Saudi dan produsen minyak OPEC+ mengumumkan pengurangan produksi minyak lebih lanjut sekitar 1,16 juta barel per hari. REUTERS/Lucy Nicholson


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Arab Saudi dan produsen minyak OPEC+ mengumumkan pengurangan produksi minyak lebih lanjut sekitar 1,16 juta barel per hari pada Minggu (2/4). Para analis menilai langkah mengejutkan ini akan menyebabkan kenaikan harga dalam waktu dekat.

Mengutip Reuters, pengurangan produksi minyak tersebut menambah total volume pemotongan produksi OPEC+ menjadi 3,66 juta barel per hari menurut perhitungan Reuters. 

Nilai itu setara dengan 3,7% dari permintaan global. Padahal, menteri OPEC+ yang mencakup Arab Saudi dan Rusia akan melakukan pertemuan secara virtual pada Senin (3/4).

Agenda dari pertemuan ini guna membahas rencana pemotongan 2 juta barel per hari yang sudah disepakati sebelumnya. Kesepakatan itu berlaku hingga akhir 2023 mendatang. 

Baca Juga: Harga Minyak Melonjak, Dipicu Rencana Pemangkasan Produksi OPEC+

Harga minyak bulan lalu turun menuju US$ 70 per barel, terendah dalam 15 bulan, di tengah kekhawatiran bahwa krisis perbankan global akan menekan permintaan. Namun, tindakan lebih lanjut oleh OPEC+ untuk mendukung pasar sebenarnya  tidak diharapkan oleh berbagai analis sebab harga minyak mentah pulih menuju US$ 80.

Pengurangan terbaru dapat mengangkat harga minyak sebesar US$ 10 per barel, kata kepala perusahaan investasi Pickering Energy Partners pada hari Minggu. 

Sementara pialang minyak PVM mengatakan pihaknya mengharapkan lonjakan segera setelah perdagangan dimulai setelah akhir pekan.

"Saya memperkirakan pasar akan membuka beberapa dolar lebih tinggi mungkin sebanyak US$ 3," kata Tamas Varga dari PVM. 
"Langkahnya benar-benar bullish."

Produsen utama OPEC Arab Saudi mengatakan akan memangkas produksi sebesar 500.000 barel per hari. Kementerian energi Saudi mengatakan pengurangan sukarela kerajaan adalah tindakan pencegahan yang bertujuan mendukung stabilitas pasar minyak.

"OPEC mengambil langkah pre-emptive jika ada kemungkinan penurunan permintaan," kata Amrita Sen, pendiri dan direktur Energy Aspects.

Oktober lalu, OPEC+ telah menyetujui pengurangan produksi 2 juta barel per hari dari November hingga akhir tahun 2023. Ini merupakan langkah yang membuat marah Washington karena pasokan yang lebih ketat mendorong harga minyak.

Baca Juga: Harga Minyak Menguat 7% Sepekan, Intip Sejumlah Penyulut Kenaikannya

AS berpendapat bahwa dunia membutuhkan harga minyak yang lebih rendah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Pemerintahan Biden mengatakan melihat langkah yang diumumkan oleh produsen pada hari Minggu sebagai langkah yang tidak bijaksana.

"Kami tidak berpikir pemotongan disarankan pada saat ini mengingat ketidakpastian pasar - dan kami telah menjelaskannya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional.

Pemotongan produksi minyak secara sukarela dimulai dari Mei dan berlangsung hingga akhir tahun. Irak akan mengurangi produksinya sebesar 211.000 barel per hari, menurut pernyataan resmi.

UEA mengatakan akan memangkas produksi sebesar 144.000 barel per hari, Kuwait mengumumkan pemotongan 128.000 barel per hari.

Sementara Oman mengumumkan pemotongan 40.000 barel per hari dan Aljazair mengatakan akan memangkas produksinya sebesar 48.000 barel per hari. 

Kazakhstan juga akan memangkas produksi sebesar 78.000 barel per hari.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak juga mengatakan pada hari Minggu bahwa Moskow akan memperpanjang pemotongan sukarela sebesar 500.000 barel per hari hingga akhir tahun 2023. 

Moskow mengumumkan pemotongan tersebut secara sepihak pada bulan Februari setelah pengenalan batas harga Barat.

Sumber OPEC+ mengatakan Gabon akan melakukan pemotongan sukarela sebesar 8.000 barel per hari dan tidak semua anggota OPEC+ bergabung dengan langkah tersebut karena beberapa sudah memompa jauh di bawah tingkat yang disepakati karena kurangnya kapasitas produksi.

Setelah pengurangan sepihak Rusia, pejabat AS mengatakan aliansinya dengan anggota OPEC lainnya melemah, tetapi langkah hari Minggu menunjukkan kerja sama masih kuat.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×