Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Anwar Ibrahim menyebut dirinya berharap bisa mengambil alih kekuasaan dari Perdana Menteri Mahathir Mohamad dalam waktu kurang dari dua tahun ke depan. Namun, Anwar tetapi ingin memberi waktu yang cukup bagi Mahathir untuk memerintah secara efektif sebelum dia mengambil alih kendali.
Dilansir dari South China Morning Post, Anwar bilang pihak Mahathir sudah menjanjikan pengalihan kekuasaan maksimal selama dua tahun sejak ia menjadi perdana menteri. "Tetapi penting untuk memberi kesempatan padanya untuk memerintah secara efektif karena kita berada dalam masa yang sangat sulit dan sulit," kata pemimpin Partai Keadilan Rakyat tersebut.
Mahathir berjanji selama kampanye pemilihan tahun lalu untuk memberikan tempatnya kepada Anwar. Mahathir yang kini berusia 93 tahun kemudian memutuskan batas waktu pengalihan kekuasaan tersebut adalah satu hingga dua tahun.
Anwar pun setuju, dengan mengatakan bahwa dia berencana untuk bepergian dan menghabiskan waktu bersama keluarganya setelah lebih dari tiga tahun dipenjara.
Salah satu tugas berat yang harus dibereskan Mahathir saat ini adalah memberantas korupsi dari skandal besar-besaran menyangkut dana negara 1MDB.
Anwar telah menunjukkan tanda-tanda ketidaksabaran untuk bisa mengambil alih pemerintahan. Meski pemerintahan Mahathir sudah memberikan beberapa jabatan seperti menjadi dewan presiden Pakatan Harapan dan ketua kaukus parlemen untuk reformasi dan pemerintahan.
Sebelumnya, Anwar dan Mahathir adalah musuh bebuyutan meski sempat memiliki hubungan yang erat. Mahathir memecat Anwar sebagai wakilnya pada 1998 karena perselisihan tentang bagaimana merespons krisis keuangan Asia.
Anwar kemudian dipenjara karena dituduh melakukan sodomi dan menyalahgunakan kekuasaan. Anwar mengatakan bahwa tuduhan itu bermotivasi politik.