Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar ponsel pintar premium terus tumbuh. Bahkan, pertumbuhan ponsel pintar seharga US$ 400 atau lebih tinggi ini melesat cepat dibanding ponsel pintar secara keseluruhan.
Per kuartal III-2018 misalnya, pangsa pasar ponsel pintar secara keseluruhan susut 5% secara year on year, sedangkan pangsa pasar ponsel pintar premium malah tumbuh 19%. Bukan hanya itu, pada periode ini, ponsel pintar premium juga meraup 22% pangsa pasar ponsel pintar keseluruhan.
Menurut Counterpoint Research’s Market Monitor, pertumbuhan ini didorong oleh produk terbaru dari salah satu pemain ponsel pintar premium, yaitu Apple. Bayangkan saja, per kuartal III 2018, Apple memiliki 47% pasang pasar ponsel pintar premium di seluruh dunia, meningkat 4% dibanding kuartal II-2018 yang sebesar 43%. Setelah Apple, Samsung menyusul dengan pangsa pasar sebesar 22%, Huawei 12%, Vivo 5%, Oppo 5%, dan Xiaomi 3%.
Jika dikelompokkan berdasarkan rentang harga ponsel pintar premium, Apple juga masih memimpin. Pada rentang harga US$ 600-US$ 800, Apple unggul dengan pangsa pasar 61%, disusul Samsung yang hanya 21%. Bahkan, untuk kategori harga yang lebih mahal lagi, yaitu US$ 800 ke atas, Apple tetap mendominasi sebesar 79%.
Hanya pada harga US$ 400-US$ 600 (mencakup 46% segmen ponsel pintar premium) Apple berada pada posisi kedua. Pada kategori ini, pangsa pasar mencapai 21%, kalah dari Samsung yang sebesar 25%.
Setelah Apple, menyusul Huawei 17%, Vivo 10%, dan Oppo 7%. Persaingan antarperusahaan ini kian ketat, sebab dari 40 pemain ponsel pintar premium, hanya ada lima perusahaan yang mengusai pasar sebesar 89%.
Produk baru Apple yaitu iPhone XR seharga US$ 799 telah mendorong penjualan tipe yang lainnya. Biasanya memang seperti itu, pengeluaran tipe iPhone yang baru akan mendorong tipe iPhone yang lama karena penurunan harga. iPhone 8 dan iPhone 7 masing-masing menjadi US$ 599 dan US$ 469.
Petumbuhan penjualan Apple didorong oleh pasarnya yang turut berkembang, seperti di Amerika Serikat (AS), Cina, Jepang, Korea, dan negara-negara Eropa Barat. Jika dilihat berdasarkan wilayah, Apple menempati posisi teratas untuk pasar Amerika Utara, Timur Tengah, Afrika, Eropa Barat, Cina, dan Asia-Pasifik.
Sayangnya, untuk wilayah Amerika Latin, Eropa Tengah, dan Eropa Timur, Apple berada di posisi kedua setelah Samsung. Kemudian, tergelincur di posisi ketiga di pasar India, setelah OnePlus dan Samsung. OnePlus meraup pangsa pasar di India sebesar 30% dengan produk unggulannya OnePlus 6. Memang, penjualan Apple yang rendah di India memang menjadi masalah jangka panjang bagi Apple.
Sebuah penelitian menunjukkan, penjualan Apple di India bias turun menjadi 2 juta ponsel pintar premium dari 3 juta ponsel pada 2017. Penjualan iPhone di negara ini juga didominasi oleh tipe iPhone SE dan 6s yang diproduksi secara lokal. Perangkat yang perlu diimpor dan dikenakan bea masuk tinggi juga menjadikan produk ini lebih mahal di pasar negara berkembang.
(appleinsider.com/indianexpress.com)