kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,83   6,23   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS akan mereposisi armada militernya menghadapi tantangan China dan Rusia


Jumat, 24 Januari 2020 / 10:54 WIB
AS akan mereposisi armada militernya menghadapi tantangan China dan Rusia
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper, difoto dalam upacara bermain bunga di Pemakaman dan Peringatan Amerika Manila di Kota Taguig, Metro Manila, Filipina, 19 November 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  MIAMI. Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan siap mereposisi kembali armada militernya agar lebih fokus menghadapi tantangan dari China dan Rusia. Hal itu dikatakan Menteri Pertahanan AS Mark Esper pada hari Kamis (23/1) seperti dilansir Reuters.

Esper mengatakan, ia belum menetapkan waktu yang pasti dalam mewujudkan rencana tersebut. Sebab keputusan itu akan memicu pergerakan pasukan AS yang saat ini tersebar di sejumlah tempat strategis di dunia.

Baca Juga: Harga minyak WTI anjlok nyaris 3%, apa yang terjadi?

"Jika saya menetapkan tanggal pasti perubahan komposisi militer AS, saya ingin memastikan bahwa kami berada dalam semacam postur militer yang lebih baik pada awal tahun fiskal berikutnya," kata Esper kepada para jurnalis.

Namun bila ia telah menetapkannya, Esper memastikan kegiatan itu akan dilakukan dengan sangat cepat.

Pernyataan itu disampaikan Esper saat ia melakukan perjalanan ke Miami, memulai peninjauan misi militer AS di Amerika Latin. Hal ini merupakan bagian dari pemeriksaan penyebaran pasukan AS secara global.

Baca Juga: Arab Saudi menerbitkan surat utang US$ 5 miliar

Esper berharap ia dapat mengarahkan lebih banyak pasukan ke Asia dan mengembalikan sebagian pasukan yang di luar negeri ke AS.

Namun banyak ahli strategi militer menilai kebijakan ini sudah terlambat, mengingat kemajuan militer di China selama dua dekade terakhir saat AS masih sibuk melakukan operasi kontra terorisme di Irak, Afganistan, Surian dan tempat lain.




TERBARU

[X]
×