kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS kembali jatuhkan sanksi ke Rusia terkait keracunan mata-mata di Inggris


Sabtu, 03 Agustus 2019 / 07:25 WIB
AS kembali jatuhkan sanksi ke Rusia terkait keracunan mata-mata di Inggris


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON/MOSCOW.  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjatuhkan sanksi lain terhadap Rusia atas keracunan mantan mata-mata di Inggris. Gedung Putih mengumumkan sanksi tersebut pada hari Jumat. Ini merupakan sebuah langkah yang menurut Moskow akan memperburuk hubungan AS-Rusia yang sudah tegang.

Mengutip Reuters, Jumat (2/8), langkah itu dilakukan beberapa jam sebelum perjanjian kontrol senjata era Perang Dingin berakhir, setelah Washington menarik diri dan menuduh Moskow melanggar, yang kemudian dibantah Rusia.

Baca Juga: Rusia layangkan protes keras ke AS dan Eropa atas pengusiran diplomatnya

Washington memberlakukan sejumlah sanksi awal tahun lalu ke Rusia setelah menentukan bahwa Moskow telah menggunakan agen saraf terhadap mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya Yulia, di Inggris, yang dibantah Moskow.

"Setelah putaran pertama sanksi sebagai tanggapan atas upaya pembunuhan Rusia terhadap warga negara di Inggris, Rusia tidak memberikan jaminan yang disyaratkan dalam hukum AS," kata juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley.

“Jadi kami memberlakukan sanksi babak kedua. Ini adalah contoh lain di mana kami terbukti lebih keras di Rusia daripada pemerintahan sebelumnya," ujarnya.

Skripal, seorang mantan kolonel di dinas intelijen militer GRU Rusia, dan putrinya ditemukan terpuruk di sebuah bangku di kota Salisbury di Inggris selatan pada bulan Maret tahun lalu setelah agen saraf Novichok dioleskan di pintu depan rumahnya.

Baca Juga: Setelah 27 negara kompak usir diplomat Rusia, kini giliran NATO

Seorang wanita yang tinggal di dekatnya kemudian meninggal setelah pasangannya menemukan racun dalam botol parfum bekas dan membawanya pulang.

Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat mengusir 100 diplomat Rusia setelah serangan itu. London mendakwa dua pria Rusia dalam absentia. Orang-orang itu muncul di TV Rusia dan mengatakan bahwa mereka telah mengunjungi Salisbury sebagai turis.




TERBARU

[X]
×