kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS: Korut ujicoba mesin rudal baru


Jumat, 23 Juni 2017 / 13:32 WIB
AS: Korut ujicoba mesin rudal baru


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) memberitahukan, Korea Utara kembali menguji mesin roket baru. Uji coba ini sebagai upaya Korut untuk mengembangkan rudal yang mampu mencapai daratan Amerika.

Kabar ini tersiar di tengah meningkatnya ketegangan hubungan antara Washington dengan Pyongyang terkait dengan ambisi nuklir Korut.

Pemerintahan Donald Trump sebelumnya sudah menegaskan, isu ini menjadi salah satu prioritas utama mereka.

Sementara itu, kendati mendapat kecaman dari dunia internasional, Korut semakin meningkatkan ujicoba nuklir dengan tujuan mengembangkan senjata roket nuklir berskala kontinental.

Agensi Intelijen Pertahanan AS pada bulan lalu mengingatkan bahwa Korut melakukan beragam upaya untuk mewujudkan hal tersebut.

Seorang pejabat AS yang namanya dirahasiakan mengatakan kepada sejumlah media, ujicoba mesin rudal terbaru, pada Kamis (22/6), dapat menjadi satu tahap dari pengembangan senjata rudal berskala kontinental yang dapat mencapai AS.

Mengingat sifat tertutup aktivitas militer Korut, sangat sulit bagi para ahli untuk memperkirakan seberapa jauh negara ini sudah mengembangkan senjata berbahaya tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson pada Rabu (21/6) lalu mendesak China untuk menggunakan tekanan diplomatik yang lebih besar kepada Pyongyang jika mereka ingin mencegah ketegangan di kawasan.

China dinilai sebagai aliansi utama Korut dan AS berharap Beijing bisa memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap Korut untuk menghentikan ujicoba dan program nuklir.

Sementara itu, Trump bilang dia mencoba menyelesaikan masalah dengan Korut secara diplomatik. "Tapi konflik yang sangat besar bisa saja terjadi," jelasnya.



TERBARU

[X]
×