Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa Hamza bin Laden, putra pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden seorang tokoh penting dalam kelompok militan telah tewas. Hal itu dikatakan oleh seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya.
Presiden Donald Trump sebelumnya menolak memberikan komentar terkait informasi intelijen yang mengatakanbahwa putra bin Laden telah terbunuh. "Saya tidak ingin mengomentarinya," kata Trump.
Hamza, yang diyakini berusia sekitar 30 tahun, berada di pihak ayahnya di Afghanistan sebelum serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Osama bin Laden dibunuh oleh pasukan khusus AS saat menggerebek kompleks persembunyiannya di Pakistan pada tahun 2011.
The New York Times melaporkan bahwa Amerika Serikat memiliki peran dalam operasi yang menyebabkan kematian Hamza, yang dikatakan berlangsung dalam dua tahun terakhir.
Meski demikian, kesimpulan pemerintah AS tampaknya masih baru. Pada bulan Februari, Departemen Luar Negeri mengatakan pihaknya menawarkan hadiah hingga US$ 1 juta untuk informasi yang mengarah "ke identifikasi atau lokasi di negara mana pun" dari Hamza yang menyebutnya sebagai pemimpin kunci Al Qaeda.
Hamza telah menyerukan tindakan terorisme dan mengancam akan membalas dendam terhadap Amerika Serikat atas pembunuhan ayahnya. Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada 2017 ketika negara itu menetapkan dia sebagai teroris global.