kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asing borong obligasi India


Selasa, 03 Mei 2016 / 13:11 WIB
Asing borong obligasi India


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Yudho Winarto

MUMBAI. Kebijakan India memangkas suku bunga dan melakukan aksi beli obligasi kian memikat investor asing. Alhasil, kepemilikan asing di surat berharga India kian bertambah.

Mengutip data Bloomberg, investor asing membeli obligasi pemerintah dan korporasi sebesar 37,6 miliar rupee. Aksi beli itu dilakoni sepanjang Maret dan April 2016.

Padahal, investor asing sempat membukukan aksi jual bersih 87,6 miliar pada Februari 2016. Ini merupakan aksi jual bersih tertinggi selama 22 bulan terakhir.

Minat borong investor asing terbersit dari tren turun imbal hasil (yield) obligasi. Contoh, yield obligasi tenor 10 tahun turun 34 basis poin (bps) ke level 7,44% sejak 31 Januari per akhir April 2016.

Investor asing semakin optimistis terhadap prospek obligasi lantaran Bank Sentral India atau Reserve Bank of India (RBI) mulai getol masuk pasar. Bank sentral berjanji mengguyur pasar dengan likuiditas dan menjaga inflasi.

Asal tahu saja, setelah lama vakum, bank sentral memulai kembali pembelian obligasi di pasar terbuka. Di April 2016, RBI melakukan operasi moneter dengan membeli 300 miliar rupee atau setara US$ 4,5 miliar obligasi.

Aksi ini dilakukan Pemerintah India untuk mengurangi dampak dari penjualan utang secara besar-besaran.

Pangkas bunga

“Investor asing masih akan terus membeli. Potensi penurunan yield obligasi masih akan berlanjut," ujar Maneesh Dangi, Co-chief investment Birla Sun Life Asset Management seperti dikutip Bloomberg, Senin (2/5).

Selain aksi masuk pasar, kebijakan Bank Sentral India menggunting suku bunga semakin memperbesar minat asing. Untuk pertama kalinya sejak enam bulan terakhir, RBI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps dari semula 6,75% menjadi 6,5%.

Lewat pemangkasan tersebut, suku bunga RBI berada di posisi terendah terhitung sejak tahun 2011. Namun, di saat yang sama, suku bunga reverse repo dinaikkan 25 bps menjadi 6%.

Yang jelas, RBI menyatakan masih memiliki ruang untuk terus menurunkan bunga demi memacu laju pertumbuhan ekonomi. Ekonom memprediksi, suku bunga acuan India bertengger di level 6,25% pada sekitar periode Oktober-Desember 2016.

Ekonom meramal, aksi lanjutan pengguntingan suku bunga terus mendongkrak obligasi. Tahun ini, pertumbuhan ekonomi dipatok 7,5%.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×