kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,67   -28,05   -2.91%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi: Lalu lintas penumpang di bandara Asia Pasifik berpotensi turun 24% di Q1


Senin, 09 Maret 2020 / 11:00 WIB
Asosiasi: Lalu lintas penumpang di bandara Asia Pasifik berpotensi turun 24% di Q1
ILUSTRASI. Ilustrasi penerbangan.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Asosiasi industri mengatakan lalu lintas penumpang bandara di kawasan Asia Pasifik diperkirakan akan turun 24% pada kuartal I-2020 akibat virus corona, yang mengarah pada penurunan pendapatan bandara hingga US$ 3 miliar dan menekan proyek-proyek pertumbuhan.

Mengutip Reuters, Senin (9/3) Airports Council International (ACI) Asia Pasifik mengatakan, pembatalan penerbangan menyebabkan biaya pendaratan dan biaya parkir maskapai lebih rendah, penurunan biaya penumpang dan keamanan dan penurunan belanja ritel yang merugikan operator bandara.

Baca Juga: Maskapai penerbangan bisa kehilangan 19% dari potensi bisnis akibat virus corona

"Tidak seperti maskapai penerbangan yang dapat memilih untuk membatalkan penerbangan atau memindahkan pesawat mereka ke pasar lain untuk mengurangi biaya operasi, operator bandara mengelola aset tidak bergerak yang tidak dapat ditutup," kata Stefano Baronci, Direktur Jenderal ACI Asia Pasifik dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

"Mereka dihadapkan dengan tekanan arus kas langsung dengan kemampuan terbatas untuk mengurangi biaya tetap dan sedikit sumber daya untuk mendanai upaya ekspansi kapasitas untuk pertumbuhan jangka panjang ke depan," katanya.

Asosiasi Transportasi udara Internasional (IATA) yang mewakili maskapai penerbangan pekan lalu menyerukan aturan yang mengatur slot bandara untuk segera ditangguhkan sehubungan dengan gangguan jadwal penerbangan yang disebabkan oleh epidemi virus corona.

Aturan lepas landas dan slot pendaratan berarti maskapai penerbangan harus mengisi setidaknya 80% dari slot mereka di musim tertentu, atau berisiko kehilangan alokasi mereka di waktu berikutnya.

ACI Asia Pasifik mengatakan bersimpati dengan kebutuhan maskapai untuk menghindari menerbangkan pesawat kosong hanya untuk mempertahankan slot bandara, tetapi menyatakan ingin lebih banyak bukti, tinjauan pasar ke pasar daripada izin untuk memangkas penerbangan tanpa risiko kehilangan slot.

Baca Juga: IATA: Akibat wabah corona, maskapai penerbangan dunia rugi hingga US$ 113 miliar

Proposal IATA akan memberi maskapai penerbangan kebebasan untuk membatalkan penerbangan dari dan ke bandara yang macet tak harus dikaitkan dengan wabah virus corona, membahayakan kemampuan bagi negara-negara untuk tetap terhubung dengan dunia yang pada gilirannya akan berefek negatif pada ekonomi mereka.

Pekan lalu, IATA mengatakan epidemi virus corona bisa menggembosi pendapatan maskapai penerbangan penumpang hingga US$ 113 miliar pada tahun ini.




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×