Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, keamanan vaksin prospketif untuk virus corona baru menjadi "pertama dan terpenting", menyusul penghentian sementara uji coba kandidat vaksin AstraZeneca.
“Hanya karena kita berbicara tentang kecepatan, itu tidak berarti kita mulai berkompromi atau mengambil jalan pintas pada apa yang biasanya dinilai,” kata Dr. Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuwan WHO, Rabu (9/9).
“Prosesnya masih harus mengikuti aturan main. Untuk obat-obatan dan vaksin yang diberikan kepada orang-orang, Anda harus menguji keamanannya, pertama dan terpenting,” tegas dia seperti dikutip Reuters.
Hanya, pejabat WHO tidak segera menanggapi langsung pertanyaan dari Reuters mengenai langkah AstraZeneca menghentikan uji coba global, termasuk uji coba massal tahap akhir, dari vaksin virus corona eksperimentalnya.
Baca Juga: AstraZeneca dan Oxford stop ujicoba vaksin corona, menyusul efek samping relawan
AstraZeneca pada Selasa (8/9) mengumumkan penghentian uji coba global, termasuk uji coba massal tahap 3, kandidat vaksin virus coronanya, setelah seorang sukarelawan mengalami penyakit yang tidak dapat dijelaskan.
Langkah tersebut langsung membuat saham produsen obat asal Inggris itu anjlok pada Rabu (9/9). Sebab, langkah tersebut dipandang meredupkan prospek untuk peluncuran vaksin virus corona lebih awal.
AstraZeneca mengatakan, penghentian uji coba untuk memungkinkan komite independen meninjau data keselamatan. Dan, bekerja untuk mempercepat peninjauan guna meminimalkan potensi dampak pada jadwal uji coba.
Vaksin virus corona yang dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford, Inggris, telah dideskripsikan oleh WHO sebagai kandidat utama dunia dan yang paling maju dalam hal pengembangan.
“Ini jelas merupakan tantangan untuk uji coba vaksin khusus ini,” kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan kepada Sky News seperti dilansir Reuters. Hanya, “Ini sebenarnya bukan pertama kalinya terjadi pada vaksin Oxford”.