kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Atasi serangan virus corona, Italia kerahkan 10.000 dokter baru


Selasa, 17 Maret 2020 / 20:47 WIB
Atasi serangan virus corona, Italia kerahkan 10.000 dokter baru
ILUSTRASI. Seseorang berdiri di dalam Galleria Vittorio Emanuele II yang sepi, pada hari ketiga penguncian yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh Italia untuk memperlambat penyebaran virus corona, di Milan, Italia, 12 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - ROMA. Italia akan mengerahkan 10.000 dokter yang akan lulus dari sekolah kedokteran tahun ini untuk membantu pelayanan kesehatan yang sedang berjuang mengatasi serangan virus corona baru. 

Sebanyak 2.158 orang meninggal akibat Covid-19 di Italia, sejak wabah muncul pada 21 Februari lalu. Sementara, total kasus terkonfirmasi melonjak menjadi 27.980, menjadikan Italia negara yang paling parah di luar China.

Krisis telah mendorong rumahsakit ke titik puncak di episentrum penularan virus corona di Italia Utara, dan membuat daerah lain berjuang untuk memperkuat jaringan kesehatan mereka sendiri ketika jumlah yang terinfeksi meningkat secara nasional.

Baca Juga: Filipina lockdown Pulau Luzon, pelanggar karantina bakal ditangkap

Menteri Pendidikan Tinggi Gaetano Manfredi mengatakan, pemerintah akan mengizinkan lulusan fakultas kedokteran tahun ini mulai bekerja delapan atau sembilan bulan lebih cepat dari jadwal, dan mengesampingkan ujian wajib yang biasanya mereka lakoni sebelum bertugas.

"Ini berarti, segera melepaskan energi sekitar 10.000 dokter ke dalam Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan dasar untuk mengatasi kekurangan tenaga medis yang diderita negara kita," katanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.



TERBARU

[X]
×