Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - SYDNEY - Australia menyatakan, akan melanjutkan pendanaan untuk badan bantuan utama Palestina di PBB, United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East" (Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat atau UNRWA.
Menteri Luar Negeri Penny Wong menegaskan hal ini pada hari Jumat (15/3) setelah hampir dua bulan setelah Australia dan negara-negara Barat menghentikan bantuan mereka karena tuduhan yang dilontarkan Israel bahwa beberapa karyawan badan tersebut berpartisipasi dalam serangan 7 Oktober. Serangan pejuang kemerdekaan Palestina Hamas terhadap Israel.
Baca Juga: Australia to Unfreeze UNRWA Funding as Israel Attacks Gaza Aid Seekers
Wong menegaskan, Australia telah berkonsultasi dengan UNRWA dan donor lainnya dan yakin bahwa lembaga bantuan tersebut bukanlah organisasi teror. Perlindungan baru dan tambahan akan melindungi uang bantuan, dan dana yang terhenti sebesar A$ 6 juta (US$ 3,9 juta) akan segera dicairkan.
“Kami memiliki anak-anak dan keluarga yang kelaparan dan kami memiliki kapasitas bersama komunitas internasional untuk membantu mereka,” kata Wong pada konferensi pers.
“Kami tahu bahwa UNRWA sangat penting dan penting dalam menyalurkan bantuan tersebut.”
Baca Juga: ICJ Tries Germany's Involvement in Assisting Israel's Genocide in Gaza
Australia bersama dengan lebih dari selusin negara, menangguhkan pendanaan kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) pada bulan Januari setelah Israel menuduh 12 dari 13.000 karyawan badan tersebut di Gaza berpartisipasi dalam serangan mematikan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober. Serangan Hamas.
PBB telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan tersebut, dan UNRWA memecat beberapa stafnya setelah Israel memberikan informasi kepada badan tersebut mengenai tuduhan tersebut.
Swedia, Kanada dan Uni Eropa telah melanjutkan pendanaan sampai tingkat tertentu. Ketua organisasi tersebut mengatakan pekan lalu bahwa dia sangat optimistis bahwa donor lain akan segera melanjutkan pendanaannya.
Wong juga mengumumkan tambahan dana sebesar A$ 4 juta untuk UNICEF dan A$ 2 juta untuk fasilitas terpisah PBB di Gaza. Australia juga akan memberikan 140 parasut kepada Yordania dan Uni Emirat Arab untuk digunakan dalam pengiriman bantuan melalui udara.
Ketika ditanya tentang laporan mengenai beberapa warga Palestina yang terdampar dalam transit setelah Australia membatalkan visa sementara, Wong mengatakan semua pemohon harus menjalani pemeriksaan keamanan dan mengajukan pertanyaan tersebut kepada Menteri Dalam Negeri.
($1 = 1,5246 dolar Australia)