Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Badan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menyediakan prakiraan cuaca berencana melakukan putaran lain dalam pemutusan hubungan kerja (PHK) massal sebagai bagian dari rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengurangi jumlah pegawai negeri sipil AS, kata seseorang yang mengetahui rencana tersebut pada hari Minggu (9/3).
PHK terencana terhadap 1.029 pekerja di Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional atawa National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), menyusul 1.300 orang yang telah dipecat dari badan tersebut, yang juga melakukan penelitian iklim dan tugas ilmiah lainnya.
Dua putaran PHK dan program pembelian akan menyusutkan jumlah pegawai badan tersebut sekitar 20% sejak awal tahun. Pemangkasan yang direncanakan pertama kali dilaporkan oleh New York Times dan CBS.
Semua badan pemerintah AS telah diperintahkan untuk membuat rencana PHK paling lambat 13 Maret sebagai bagian dari kampanye Presiden Donald Trump yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk merombak pemerintah.
Baca Juga: Trump Perintahkan PHK Massal, Musk Pimpin Pemangkasan Anggaran
Para ilmuwan dan peneliti telah memperingatkan bahwa PHK di NOAA akan membahayakan nyawa orang Amerika dan menghambat penelitian iklim yang penting.
Rencana PHK di badan lain juga telah menimbulkan kekhawatiran.
Kelompok veteran, Partai Demokrat, dan beberapa anggota Partai Republik memperingatkan bahwa layanan kesehatan dan layanan lainnya untuk veteran dapat terganggu oleh pengurangan yang direncanakan di Departemen Urusan Veteran, yang sensitif secara politik, yang berupaya memangkas lebih dari 80.000 pekerja.
Menurut memo yang ditinjau oleh Reuters, badan tersebut akan memulai PHK tersebut paling cepat pada bulan Juni.
VA menanggapi permintaan komentar dengan mengirimkan tautan ke artikel opini terbaru Sekretaris VA Doug Collins di The Hill yang di dalamnya ia membela pemotongan tersebut sebagai "teliti dan bijaksana."
Kampanye pemotongan biaya oleh Trump dan penasihatnya Elon Musk, orang terkaya di dunia, pada tahap pertamanya telah mendorong lebih dari 100.000 orang keluar dari 2,3 juta anggota angkatan kerja sipil federal.
Badan-badan termasuk VA - yang menyediakan layanan kesehatan dan layanan lainnya kepada sekitar 15,8 juta veteran AS - merencanakan gelombang kedua pemotongan.
Bahkan menurut standar pemotongan yang didorong Musk di tempat lain, skala PHK di VA sangat dalam dan akan menghantam departemen yang mengurus kelompok yang biasanya mendapatkan dukungan bipartisan yang luas di AS, yaitu para veteran militernya.
Baca Juga: Berusaha Berhemat, DHL Akan PHK 8.000 Pekerja di Tahun Ini
Meskipun ada kesepakatan bipartisan bahwa pemerintah federal perlu lebih efisien, kampanye Musk menuai kritik. Sekitar 57% responden jajak pendapat Reuters/Ipsos minggu lalu mengatakan mereka menentang gagasan pemecatan puluhan ribu pegawai federal.
Pekerja federal menghadapi pembatasan tajam dalam pengeluaran, termasuk larangan selama berminggu-minggu untuk membeli perlengkapan kantor dasar.
Di Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS, setidaknya beberapa pekerja diperintahkan untuk berhenti menggunakan "kartu pembelian" pemerintah yang digunakan untuk membeli peralatan dan membayar pengeluaran lain selama 30 hari, dengan batasan dikurangi menjadi $1, menurut email lembaga yang ditinjau oleh Reuters.
Departemen Keamanan Dalam Negeri, yang mengawasi imigrasi, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
